ASPIRASIKU - Berikut ini adalah cerita reflektif numerasi berbasis alat non elektronik yang bisa dipahami.
Cerita reflektif numerasi berbasis alat non elektronik ini merupakan jawaban post test modul 2 dalam latihan pemahaman literasi numerasi.
Numerasi berbasis alat non-elektronik adalah pendekatan pembelajaran numerasi yang menggunakan alat-alat manipulatif dan konkret untuk membantu murid memahami konsep matematika.
Baca Juga: Jadwal Bus DAMRI Surabaya Jakarta 2024-2025, Harga Tiket dan Jenis Bus yang Digunakan
Alat-alat ini tidak memerlukan listrik atau baterai untuk bekerja, dan dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti kayu, karton, plastik, dan bahan alami.
Berikut tulisan cerita reflektif numerasi berbasis alat non elektronik yang bisa dipahami.
Sebagai seorang pengajar, saya selalu mencari cara untuk membuat pembelajaran numerasi menjadi lebih menarik dan bermakna bagi murid-murid saya.
Baca Juga: Pertanda Baik? Ini 6 Arti Mimpi Pacaran dengan Orang yang Tidak Dikenal
Dalam beberapa waktu terakhir, saya telah bereksperimen dengan penggunaan alat-alat non-elektronik di kelas dan saya ingin berbagi cerita reflektif tentang pengalaman saya.
Awalnya, saya merasa ragu untuk menggunakan alat-alat non-elektronik karena terbiasa dengan kemudahan dan aksesibilitas teknologi.
Namun, saya terinspirasi oleh beberapa pelatihan yang saya ikuti dan oleh keinginan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih holistik dan menarik bagi murid-murid saya.
Baca Juga: Contoh Teks Orasi Mahasiswa tentang Politik Dinasti di Indonesia
Salah satu alat favorit saya adalah papan bilangan. Papan bilangan adalah alat sederhana yang terbuat dari kayu atau karton dengan angka-angka yang tertera di atasnya.
Murid-murid dapat menggunakan papan bilangan untuk berbagai kegiatan, seperti menghitung, menjumlahkan, mengurangkan, dan membandingkan angka.
