ASPIRASIKU - Dalam tiga tahun ini hampir seluruh negara di dunia tidak terlepas dari wabah pandemi covid 19, termasuk Indonesia.
Hal ini mempengaruhi jalannya proses pembelajaran di seluruh tanah air jadi kurang maksimal.
Dalam kondisi demikian, menurut saudara penanganan sektor pendidikan lebih tepat dikembalikan pada sistem sentralisasai pendidikan kepada pemerintah pusat, atau desentralisasi pendidikan masih perlu dipertahankan dengan perbaikan atau penyesuaian dalam pelaksanaannya.
Jelaskan pendapat saudara, bagian-bagian atau unsur-unsur mana saja yang memiliki keunggulan atau manfaat yang lebih baik.
Pertanyaan tersebut membuka diskusi yang sangat relevan mengenai pengaturan sistem pendidikan di tengah-tengah pandemi COVID-19.
Mari kita lihat beberapa aspek dari kedua pendekatan tersebut:
Sentralisasi Pendidikan:
1. Koordinasi Tertinggi: Dalam sistem sentralisasi, pemerintah pusat memiliki kendali penuh atas kebijakan pendidikan, memungkinkan koordinasi yang lebih efektif dan konsisten di seluruh negara.
2. Standar Nasional yang Konsisten: Sentralisasi memungkinkan penerapan standar nasional yang konsisten dalam kurikulum, penilaian, dan pengajaran di seluruh wilayah, memastikan kesetaraan akses terhadap pendidikan berkualitas di seluruh negeri.
Baca Juga: Mengapa Teknologi Pangan Dapat Meningkatkan Perekonomian, Ini 7 Alasan yang Bisa Diketahui
3. Pengalokasian Sumber Daya yang Merata: Pemerintah pusat dapat memastikan alokasi sumber daya yang merata di seluruh negara, mengurangi disparitas antara wilayah yang lebih maju dan yang lebih terpencil.
Desentralisasi Pendidikan:
1. Konteks Lokal yang Lebih Baik Dipahami: Desentralisasi memungkinkan pemerintah daerah untuk memahami kebutuhan dan konteks lokal secara lebih baik, sehingga dapat merancang program pendidikan yang lebih relevan dan efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.