Baca Juga: Petualangan Kreatif di Rumah: Contoh Cerita Pendek Liburan Sekolah yang Menginspirasi
Dengan gesit, dia mulai menorehkan kata-kata di kertas putihnya.
Cerita-cerita kecil tentang desa yang ramah, tentang cinta dan kerinduan, dan tentang harapan yang selalu menyala di setiap mata.
Pena tumpulnya menjadi alat penyihir, mengubah pikirannya menjadi puisi.
Senja semakin dalam, dan langit berubah menjadi lapisan warna yang semakin intens.
Anak itu tenggelam dalam dunianya, di mana kata-kata terbang seperti kupu-kupu menuju kenyataan dan imajinasinya bersatu dengan kehidupan di desa.
Saat malam menyelimuti desa, anak itu selesai menulis. Puisi yang indah tercipta di kertas putihnya, mencerminkan kehidupan yang sederhana namun penuh makna.
Dia merasa puas, seolah-olah puisi itu adalah suara desa yang mengalir melalui nadinya.
Dengan langkah hati-hati, anak itu turun dari bukit dan kembali ke desa. Di bawah pohon rindang, dia menemukan tempat yang sempurna untuk meletakkan karyanya.
Puisi itu ditempelkan pada batang pohon sebagai bagian dari cerita desa yang tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Cerpen Singkat Misteri, Menyusuri Gua Misterius di Gunung Terlarang
Seiring waktu, cerita itu menyebar dari mulut ke mulut. Puisi anak kecil di atas bukit menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan desa yang indah.
Setiap kata yang ditorehkannya adalah lukisan kehidupan yang diberkahi oleh senja.
----