ASPIRASIKU - Timnas Indonesia menatap laga Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan tantangan besar dan peluang yang amat tipis.
Berdasarkan laporan Footy Ranking pada Selasa, 7 Oktober 2025, peluang Garuda untuk melaju ke panggung akbar Piala Dunia hanya berada di angka 5 persen.
Meski demikian, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan bahwa anak asuhnya tak akan menyerah sebelum bertanding.
Segala strategi kini disiapkan, termasuk mengandalkan skema bola mati sebagai senjata pamungkas menghadapi Arab Saudi dan Irak, yang masing-masing digelar pada 9 dan 12 Oktober 2025 mendatang.
Baca Juga: Tragedi Ponpes Al Khoziny Ungkap Fakta Kelam: Hanya 50 dari 42 Ribu Pesantren Miliki Izin Bangunan
Namun, di tengah persiapan matang, PSSI justru mendapat kabar mengecewakan. Protes resmi yang dilayangkan ke AFC terkait penunjukan wasit asal Kuwait, Ahmed Al-Ali, untuk laga kontra Arab Saudi, resmi ditolak.
AFC menegaskan bahwa penunjukan wasit telah melalui proses evaluasi ketat dan mendapat persetujuan FIFA.
“Afiliasi regional pertandingan tidak menimbulkan konflik kepentingan karena mereka semua adalah wasit elit AFC yang sepenuhnya terlatih dan bertanggung jawab tanpa rasa takut atau pilih kasih,” tulis AFC dalam pernyataan resminya.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Pangkas DBH DKI Rp15 Triliun, Pramono Anung Pilih Legawa dan Siapkan Efisiensi
Menanggapi hal tersebut, Kluivert memilih tidak larut dalam polemik. Ia menegaskan fokus timnya kini tertuju pada taktik permainan.
“Kami tahu siapa tim-tim besar di sepak bola, tapi yang paling penting adalah yang terjadi nanti di lapangan,” ujarnya. Menurutnya, ketajaman dalam skema bola mati bisa menjadi penentu hasil laga.
Di sisi lain, kabar baik datang dari dua pemain andalan, Maarten Paes dan Ole Romeny, yang telah kembali berlatih di Jeddah setelah pulih dari cedera.
Baca Juga: Mahfud MD Puji Menkeu Purbaya: Tidak Bebani Rakyat, Sikat Korupsi dan Pajak Ilegal
Sementara itu, pemain lain seperti Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, dan Sandy Walsh juga menunjukkan performa stabil di klub masing-masing.