ASPIRASIKU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan Peringatan Dini Tsunami di perairan Indonesia pada 14¬–15 Desember 2021 melalui akun resmi mereka.
Peringatan Dini Tsunami dikeluarkan oleh BMKG akibat adanya gempa bumi sebesar 7,5 SR di 112 km barat laut Larantuka, NTT, pada kedalaman 12 km. Gempa ini berpotensi menyebabkan tsunami di beberapa daerah Timur Indonesia.
Tsunami merupakan bencana alam yang mengancam di Indonesia, sebab Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki banyak daerah perairan. Bahkan Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 54.716 km. Oleh karena itu, potensi tsunami menjadi perhatian bagi lembaga pemerintah dan keilmuan Indonesia.
Baca Juga: Chord Gitar Ngatmombilung - Menepi Kunci Gitar Dasar Dari C
Untuk mengenal tsunami, BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menjelaskannya. Berikut Aspirasiku rangkum dalam artikel ini.
Pengertian tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu “tsu” berarti “pelabuhan” dan “name” berarti “gelombang”. Secara bahasa, tsunami adalah ombak besar di pelabuhan.
Tsunami adalah gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut akibat pergeseran lempeng/gempa tektonik, tanah longsor, erupsi gunungapi/ gempa vulkanik, dan jatuhnya meteor.
Kecepatan gerak gelombang tsunami sangat tinggi. Tsunami dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang air hingga 30 meter. Bencana ini sangat berpotensi bahaya.
Baca Juga: Apakah Aldebaran akan Bertemu dengan Jessica? Trailer Ikatan Cinta 14 Desember 2021
Indonesia pernah beberapa kali mengalami tsunami. Salah satu tsunami besar terjadi pada tahun 2006 di sekitar Aceh setelah gempa bumi sebesar 8,9 SR.
Proses terjadinya tsunami
Berikut adalah proses terjadinya tsunami akibat pergeseran lempeng bumi sehingga terjadi gempa tektonik.
