Ernest Prakasa Sindir KPI di Twitter: Ke mana KPI? Oh Iya Lupa, Lagi Sibuk Nyoret-nyoretin Biji Pake Spidol

photo author
- Minggu, 5 September 2021 | 19:15 WIB
Ernest Prakasa (Instagram.com/ernestprakasa)
Ernest Prakasa (Instagram.com/ernestprakasa)

ASPIRASIKU - Komika Ernest Prakasa mempertanyakan posisi dan kinerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di akun twitternya @ernestprakasa, Minggu 5 September 2021.

Hal ini disinyalir kembalinya Saipul Jamil di layar televisi. Sebab, ia juga mengunggah kritikan yang sama untuk stasiun televisi yang menurutnya telah mati hati nurani.

Hal ini karena tayangan-tayangan yang memperlakukan mantan napi pelecehan seksual bagaikan pahlawan.

Sebagai regulator penyelenggara penyiaran di Indonesia, Ernest mempertanyakan ke mana KPI?

Baca Juga: Ernest Prakasa Kritik Stasiun TV dan KPI: Memperlakukan Mantan Napi Pelecehan Seksual Bagaikan Pahlawan

"Ke mana KPI?!?! Oh iya lupa, lagi sibuk nyoret-nyoretin biji pake spidol… Parah banget dasar Komisi Penyiaran Indianapolis," sindir Ernest di twitternya @ernestprakasa hari ini (Minggu, Red).

Tak hanya di twitter, di akun instagramnya pun Ernest mengkritik pedas stasiun televisi yang hanya menjual jiwanya demi rating semata.

"Turut berduka atas matinya hati nurani para petinggi stasiun televisi yang menjual jiwanya demi rating semata," tulis Ernest Minggu 5 September 2021 dalam unggahannya di akun Instagram resminya @ernestpraksa.

Baca Juga: Taliban Serang dan Kepung Lembah Panjshir Afghanistan: 2 Orang Tewas, 20 Orang Terluka

Kritik untuk stasiun televisi ini juga ia tulis dalam akun twitternya @ernestprakasa.

"Bau busuk apa yang menyengat ini? Oh, ternyata bau bangkai dari matinya nurani stasiun TV yang memperlakukan mantan napi pelecehan seksual bagaikan pahlawan," tweet Ernest.

 

 

Ernest Prakasa juga sempat me-retweet unggahan pengguna akun twitter lainnya, Ezki Suyanto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama

Sumber: Twitter @ernestprakasa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X