Bongkar Dugaan Kasus Perundungan dan Pelecehan Seksual, KPI Akan Panggil Sosok Ini

photo author
- Kamis, 2 September 2021 | 21:37 WIB
Ilustrasi Pelecehan Seksual (Pixabay/un-perfekt)
Ilustrasi Pelecehan Seksual (Pixabay/un-perfekt)

ASPIRASIKU – Pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengambil tindakan cepat untuk mengungkap adanya dugaan peristiwa perundungan dan pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan KPI.

Salah satu upayanya yaitu akan segera memanggil atasan MS, karyawan yang diduga menjadi korban.

Atasan MS bisa menjadi kunci untuk mendalami peristiwa perundungan dan pelecehan seksual tersebut.

Oleh karenanya, Komisioner KPI Nuning Rodiyah menegaskan, pihaknya berencana memanggil atasan MS, terduga korban perundungan dan pelecehan seksual.

"Saya kira perlu, tentunya karena atasan langsung dari MS ini tentunya tidak sama dengan sekarang, itu bisa jadi pintu masuk informasi," paparnya.

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual Karyawan KPI, Komika Soleh Solihun: Dibiarkan Aja Bertahun-tahun

Keterangan dari atasan MS ini kata Nuning juga bisa digunakan untuk memetakan kronologi peristiwa perundungan dan pelecehan seksual di internal KPI.

"Itu bagi kami sangat kita butuhkan dan akan kita lakukan," jelasnya dikutip dari Pikiran-Rakyat.com saat ditemui di kantornya, di Jalan Ir. H. Juanda Jakarta Pusat, Kamis, 2 September 2021 dengan judul “KPI Bakal Panggil Atasan Terduga Korban Perundungan dan Pelecehan Seksual”.

Kapan rencana pemanggilan itu akan dilakukan, Nuning menyebutkan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan daripada delapan terduga pelaku perundungan dan pelecehan seksual selesai.

"Tentunya kita harus komprehensif dulu mendapatkan data dari internal dan 8 terduga pelaku," tuturnya.

Sebelumnya viral seorang pegawai KPI, MS mengaku mengalami perundungan dan pelecehan seksual oleh rekan kerjanya. Pelecehan seksual dan perundungan bahkan berlangsung lama.

Baca Juga: Coki Pardede Ditangkap Narkoba? Majelis Lucu Surati Klien, Ungkap Hal Ini

Para pelaku yang berjumlah tujuh orang itu bersama-sama mengintimidasi dan membuat dia tidak berdaya.

"Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya laiknya budak pesuruh," tuturnya.

Kata dia, perundungan tidak berhenti di dua tahun itu, pada Tahun 2015, para pelaku beramai-ramai memegangi kepala, tangan, dan kakinya. Mereka menelanjangi korban dan melakukan pelecehan seksual dengan mencoret buah zakarnya dengan menggunakan spidol.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eka Ahmad Sholichin

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X