nasional

PERINGATAN! 4 Provinsi di Indonesia Berpotensi Terjadi Bencana Kekeringan Meteorologis, Ini Penjelasan BNPB

Rabu, 1 September 2021 | 20:15 WIB
Ilustrasi Kekeringan (Pixabay/jplenio)

ASPIRASIKU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan peringatan dini 4 wilayah di Indonesia yang berpotensi akan mengalami bencana kekeringan meteorologis.

Sementara wilayah Indonesia lainnya akan memasuki musim penghujan pada September hingga November 2021.

Wilayah-wilayah yang diminta untuk waspada, dan kepala daerah di setiap provinsi tersebut menyiapkan langkah kesiapsiagaan adalah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Jawa Timur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Kamis 2 September 2021, Ini Kunci Kesuksesan Para Jomblo

Imbauan tersebut tercantum dalam surat nomor B-121/BNPB/DII/BP.03.02/08/2021. Apa yang disampaikan BNPB tersebut didukung informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai adanya indikasi potensi kekeringan hidrometeorologis hingga dua dasarian ke depan.

Potensi bahaya yang perlu diantisipasi antara lain, berkurangnya persediaan air untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian, kebakaran semak, hutan, lahan dan pemukiman.

Dikutip Aspirasiku dari laman BNPB, Rabu 1 September 2021, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi, menjelaskan beberapa Langkah kesiapsiagaan yang harus disiapkan masing-masing kepala daerah yang wilayahnya berpotensi mengalami kekeringan.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Jadi Korban Jambret Saat Belanja ke Pasar, Tewas di Bawah Flyover

Kata dia, yang pertama adalah pemerintah daerah melakukan pemantauan dan peninjauan lapangan bersama dinas-dinas terkait untuk mengantisipasi dan menangani terjadinya kekeringan serta potensi kebakaran hutan, lahan dan semak.

Selanjutnya, kata Prasinta, kepala daerah mengambil langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat terkait ancaman kekeringan di daerah masing-masing.

“Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak kekeringan meteorologis sehingga masyarakat dapat menghemat penggunaan air bersih dan juga melakukan budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air,” tulis Prasinta.

Baca Juga: Pengelola Koperasi Syariah Tilap Uang Nasabah Rp750 Juta, Saat Ditangkap Alasannya Bikin Kaget

Pihaknya berharap, pemerintah daerah diharapkan aktif mengkampanyekan hemat air, salah satunya dengan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relatif bersih untuk digunakan kembali.

Selain itu, beberapa langkah lainnya, menurut Prasinta ditekankan kepada upaya antisipasi kekeringan dengan penyiapan logistik dan peralatan seperti tangki air bersih dan pompa air di lokasi yang membutuhkan.

Halaman:

Tags

Terkini