ASPIRASIKU - Konsultan desain yang bermarkas di Inggris, Buro Happold membuat klarifikasi mengenai pemberitaan rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS).
Belakangan rencana renovasi JIS memancing polemik setelah dilakukan inspeksi oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) paska Indonesia ditunjuk sebagai ruan rumah FIFA World Cup U-17 2023.
Inspeksi dilakukan PSSI pada 28 Juni 2023 dan dilanjutkan dengan peninjauan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, serta PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono pada 4 Juli.
Hasilnya diperoleh data bahwa JIS masih memerlukan banyak perbaikan. Mulai dari lebar jalan akses yang tak bisa dilalui bus pemain, hingga kondisi rumput stadion yang dinilai tak sesuai standar organisasi sepak bola internasional FIFA.
Baca Juga: Alasan Presiden Jokowi Bentuk Tiga Provinsi Baru di Papua untuk Hal Ini
Dalam pernyataan resminya, yang dirilis 9 Juli 2023, Buro Happold sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pembangunan stadion ini mengklarifikasi peran dan kontribusi perusahaan tersebut dalam Proyek JIS.
Buro Happold yang merupakan perusahaan jasa design, rekayasa dan konsultansi menyatakan tidak pernah diminta untuk mendesain stadion JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion ini.
Selain itu, perusahaan ini tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apapun yang dilakukan kemudian. Bahkan pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold hanya untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019.
Buro Happold menyatakan lingkup pekerjaan yang dilakukannya mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide), penilaian untuk soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment).
Kemudian konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).
Baca Juga: TERBAIK! Contoh Kata sambutan Ketua Terpilih Saat Pelantikan
Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan juga memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi. Berikutnya, setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai dilakukan, Buro Happold diminta meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, yang dalam hal ini adalah konsultan yang ditunjuk Jakkon.
Namun, dalam hasil tinjauan, Buro Happold malah mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah.
Melihat perkembangan situasi terkini, Buro Happold merasa perlu memberikan penjelasan lebih detil di website resmi perusahaan mengenai ruang lingkup pekerjaan dalam Proyek JIS guna menghindari kesalahan informasi dan persepsi.
Pembaruan informasi dan klarifikasi itu ditujukan agar publik memahami secara utuh dan tepat mengenai peran Buro Happold dalam proyek JIS.***