nasional

Mahfud MD Kritisi Kerusakan Lingkungan dan Dugaan Kolusi di Balik Bencana Sumatera

Kamis, 4 Desember 2025 | 08:00 WIB
Mahfud MD sebut bencana di Sumatera bisa disebabkan oleh ulah manusia hingga kebijakan pemerintah yang tidak tepat. (YouTube/Mahfud MD Official) (YouTube/Mahfud MD Official)

ASPIRASIKU - Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait rangkaian bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dalam beberapa minggu terakhir.

Melalui tayangan di kanal YouTube pribadinya yang dipublikasikan pada Selasa, 2 Desember 2025, Mahfud menyampaikan pandangan kritis mengenai faktor penyebab bencana, termasuk ulah manusia dan lemahnya kebijakan negara.

Dalam pernyataannya, Mahfud menegaskan bahwa kerusakan lingkungan yang memicu bencana tidak hanya disebabkan faktor alam, melainkan juga oleh aktivitas manusia dan tata kelola kebijakan yang belum optimal.

“Saya harus katakan ini (bencana) kerusakan hutan karena ulah manusia dan bisa jadi juga kebijakan negara yang kurang cermat sehingga menimbulkan bencana yang seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga: Kargo Technologies Perkenalkan Identitas Baru dan Luncurkan Program Armada EV Terbesar di Asia Tenggara

Soroti Dugaan Kolusi dalam Perizinan Tambang dan Kehutanan

Mahfud turut menyinggung adanya indikasi praktik kolusi antara pejabat dan perusahaan dalam proses perizinan tambang maupun pengelolaan hutan.

Ia mengingatkan perlunya penghentian praktik “main mata” yang berpotensi merugikan masyarakat serta memperparah kerusakan ekologis.

“Kalau pernah ada dan masih ada, berhentilah main mata, memberi-memberi izin yang membahayakan rakyat, terutama hutan dan lahan-lahan tambang dan sebagainya,” tegasnya.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung Kirim Armada Darling untuk Bantu Penanganan Banjir Besar di Sumatera

Menurut Mahfud, lemahnya pengawasan dan potensi penyalahgunaan kewenangan dalam pemberian izin turut berkontribusi pada kerusakan lingkungan yang kemudian memicu bencana di berbagai wilayah.

Singgung Kriminalisasi Aktivis Lingkungan

Selain kritik terkait kebijakan, Mahfud juga menyoroti maraknya kriminalisasi terhadap pegiat lingkungan.

Anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri itu mencontohkan kasus Dera dan Monev di Semarang sebagai bentuk perlakuan tidak adil terhadap warga yang memperjuangkan kelestarian lingkungan.

Halaman:

Tags

Terkini