nasional

Peluang Besar Paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Mengubah Paradigma Koperasi dan BUMN di Indonesia

Jumat, 2 Februari 2024 | 20:46 WIB
Strategi Penyaluran KUR Melalui Koperasi untuk Petani, Nelayan, & Peternak (Ist.)

ASPIRASIKU - Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan momentum penting dalam perjalanan sebuah negara untuk memilih pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan positif.

Dalam pemilu terbaru, Pasangan Calon (Paslon) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menarik perhatian dengan visi perubahan ekonomi yang radikal, terutama terkait peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan koperasi di Indonesia.

Dalam diskusi "Strategi Penyaluran KUR Melalui Koperasi untuk Petani, Nelayan, & Peternak", tokoh koperasi Indonesia, Suroto PH, menyampaikan pandangan bahwa AMIN memiliki kesempatan besar untuk menjadikan BUMN sebagai badan usaha koperasi.

Baca Juga: Prabowo Subianto Optimis Bersama Anak Muda Indonesia dalam Perjuangan Politiknya

Hal ini berdasarkan fakta bahwa dalam Undang-undang, BUMN hanya disyaratkan berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas), namun tidak secara eksplisit mencantumkan badan hukum koperasi sebagai opsi.

"Inilah kesempatan komitmen AMIN membuat perubahan, menempatkan koperasi sebagai subyek. Kalau mau radikal-radikal, BUMN-kan koperasi. Dalam UU, seluruh BUMN berbadan hukum PT, sekarang ubah badan hukumnnya menjadi badan hukum koperasi," ujar Suroto PH.

Suroto juga menggarisbawahi bahwa koperasi selama ini hanya menjadi mainan politik dari rezim ke rezim, terutama dalam hal pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Juga: Liga Italia 2023/2024: Prediksi Frosinone vs AC Milan dalam Pekan ke-23, 4 Februari 2024, Beserta Head to Head

Dalam analoginya, koperasi diibaratkan sebagai petinju kelas gurem berhadapan dengan perbankan yang berada di kelas berat, sehingga sulit bersaing.

Dengan mengkoperasikan BUMN, diharapkan koperasi dapat menjadi kekuatan ekonomi yang lebih serius dan mampu memberikan manfaat yang nyata.

Pakar koperasi Dr. Rino Sadanoer menambahkan bahwa paradigma koperasi sebagai korban harus diubah, dan koperasi seharusnya dapat mengangkat orang yang tidak mampu.

Baca Juga: Sinopsis Drakor Our Love Triangle 2024: Gongchan B1A4, Kim Shi Kyung, dan Ahn Se Min Terlibat Cinta Segitiga!

Dalam konteks pemberian KUR, koperasi dianggap lebih mampu mengetahui kebutuhan anggotanya dibandingkan perbankan atau tengkulak, yang seringkali tidak memahami karakteristik petani.

Dalam konteks KUR di Indonesia, Mukti Asikin, pelaku koperasi, mendesak pemerintah untuk mendorong koperasi agar dapat meloncat jauh ke depan, dengan memberi contoh suksesnya Mondragon Corporation di Spanyol.

Halaman:

Tags

Terkini