Baca Juga: VIRAL! Bukan Sekadar Ambil Rapor, Peran Ayah Kini Jadi Sorotan Publik
Ia juga menegaskan bahwa kesalahan sedikit saja dalam pengerukan bisa berdampak fatal.
“Ini harus hati-hati, kalau kena rumah pasti rusak rumahnya. Lumpurnya menumpuk,” tuturnya.
Terkait lokasi pembuangan lumpur, pemilik akun menjelaskan bahwa material tersebut akan dialihkan ke pinggiran sungai.
“Tanahnya nanti dipindahkan ke samping sungai, lumpurnya dialihkan di sampingnya,” tulisnya di kolom komentar.
Sementara itu, pembersihan di dalam rumah tetap dilakukan secara manual karena alat berat tidak memungkinkan untuk masuk ke area tersebut.
Baca Juga: Turun Tangan! Gerakan Ayah Mengambil Rapor Jadi Simbol Kepedulian Pendidikan Anak
“Yang di dalam rumah pakai tenaga manusia, nggak bisa alat berat. Alat berat nggak masuk,” sambungnya.
Di sisi lain, kerusakan infrastruktur pascabanjir di Aceh menjadi perhatian serius pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut Aceh sebagai provinsi dengan kebutuhan anggaran revitalisasi infrastruktur terbesar.
Pascabanjir dan longsor, Aceh diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp26 triliun untuk perbaikan.
Baca Juga: Danantara Indonesia–BP BUMN Turunkan Ribuan Relawan untuk Pemulihan Bencana di Sumatera
Data menunjukkan sebanyak 165 jembatan mengalami kerusakan, dengan tiga di antaranya merupakan jembatan vital di jalur nasional.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total rumah rusak mencapai 106.058 unit.
Rinciannya, sebanyak 46.779 unit mengalami rusak ringan, 22.951 unit rusak sedang, dan 36.328 unit lainnya rusak berat.