Bukan hanya untuk konsumsi nasional, Roy juga menyatakan bahwa buku tersebut akan diterbitkan secara internasional di 25 negara.
Ia menegaskan keseriusan timnya dalam menghadirkan kajian ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Kami bertanggung jawab penuh atas buku itu dan kami juga menantang: kalau buku ilmiah, jawab dengan buku ilmiah,” tandasnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Istana maupun Presiden Joko Widodo terkait klaim dan rencana penerbitan buku tersebut.***