ASPIRASIKU - Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menggebrak proses penegakan hukum dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang melibatkan PT Pertamina Subholding dan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018 hingga 2023.
Sebanyak sembilan orang tersangka baru diumumkan, salah satunya adalah pengusaha kontroversial Mohammad Riza Chalid.
Riza Chalid, yang dikenal luas sebagai 'Saudagar Minyak' atau 'The Gasoline Godfather', ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa dan PT Orbit Terminal Merak (OTM).
Baca Juga: Beasiswa Parsial LPDP 2025 Tahap 2 Dibuka, CEK Skema dan Ketentuan Pendanaan Program Ini
Penetapan ini diumumkan langsung oleh Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/7).
“Dari hasil penyidikan tim, telah diperoleh alat bukti yang cukup untuk menetapkan sembilan tersangka,” ujar Qohar.
Selain Riza, delapan nama lain yang turut dijerat Kejagung adalah AN, mantan Vice President Supply dan Distribusi Pertamina (2011–2015), HB yang pernah menjabat Direktur Pemasaran Niaga Pertamina tahun 2014, serta TF, DS, AS, HW, MH, dan IP.
Baca Juga: Kisah Mangrove, Fabel, dan Bukit Asam: Kolaborasi yang Mengubah Cara Anak Mencintai Alam!
Para tersangka disebut terlibat dalam berbagai penyimpangan yang merugikan keuangan negara dalam jumlah sangat besar.
Sebelumnya, Kejagung juga telah menetapkan sembilan tersangka lain, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Total kerugian negara akibat praktik korupsi dalam skandal ini diperkirakan mencapai Rp193,7 triliun.
Baca Juga: BRI Kembali Raih Predikat Bank Terbaik di Indonesia Versi The Banker
Nilai fantastis ini mencakup transaksi dalam dan luar negeri terkait perdagangan minyak mentah serta produk kilang.
Riza Chalid menjadi sorotan utama publik karena keterlibatan anaknya, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), yang lebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan manfaat di PT Navigator Khatulistiwa.