ASPIRASIKU — Keluhan para petani Kalimantan Selatan (Kalsel) soal harga gabah yang dibeli di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) ramai diperbincangkan di media sosial.
Gabah yang seharusnya dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram, justru dihargai hanya Rp5.000 per kilogram oleh pembeli, memicu kegelisahan di kalangan petani.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman angkat suara.
Dalam wawancaranya di program Q&A Metro TV pada Senin (21/4), Amran menegaskan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar BULOG (Badan Urusan Logistik) membeli langsung hasil pertanian dari petani, bukan dari tengkulak.
Baca Juga: Ricky Siahaan Gitaris Seringai Meninggal Dunia di Jepang Karena Serangan Jantung
“Presiden selalu mengatakan satu komando. Kalau BULOG tidak melakukan tugasnya, yang kena sektor pertanian,” tegas Amran.
Ia mengaku kecewa mengetahui BULOG justru membeli gabah dari tengkulak, bukan dari petani langsung.
Amran bahkan mengungkap adanya alasan dari pihak BULOG yang menyebut tidak memiliki mesin drayer (pengering hasil tani), sehingga tidak membeli langsung dari petani.
“Jujur, kami kesal, kami kecewa. Saya tanya, apa menterinya yang harus mencari mesin drayer?” ujar Amran dengan nada geram.
Baca Juga: PT Boma Bima Indra Buka Lowongan Kerja Hingga 25 April 2025, CEK Posisi dan Kualifikasinya
Lebih lanjut, Amran menekankan pentingnya peran BULOG dalam memutus rantai tengkulak.
Ia pun mengungkap bahwa pihaknya langsung mengambil tindakan tegas dengan memecat sejumlah oknum BULOG yang tidak menjalankan perintah presiden.
“Justru Anda yang harus menghilangkan tengkulak. Langsung ke petaninya. Itu maunya pemerintah. Mengelak tapi kemungkinan rendah. Langsung kami telpon, Pak Dirut pecat. Kapan? Hari ini,” tandas Amran.
Amran mengungkap bahwa pemecatan oknum BULOG tak hanya terjadi di Kalsel, melainkan juga di empat wilayah berbeda.