Drone Ungkap 59 Ladang Ganja di TNBTS, Menteri Kehutanan: Staf Kami Tidak Begitu, Paling Nanam Singkong

photo author
- Kamis, 20 Maret 2025 | 06:30 WIB
Potret Kawasan Bromo, Semeru yang diduga terdapat ladang ganja di dalamnya.  ((instagram.cm/gunungbromo))
Potret Kawasan Bromo, Semeru yang diduga terdapat ladang ganja di dalamnya. ((instagram.cm/gunungbromo))

ASPIRASIKU - Sebanyak 59 titik ladang ganja ditemukan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melalui kerja sama erat antara Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Kepolisian RI.

Penemuan ini memanfaatkan teknologi drone untuk mendeteksi area mencurigakan secara efisien.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa penggunaan drone menjadi langkah penting dalam mengungkap lokasi-lokasi ladang ganja tersebut.

"Pakai drone segala macam, dan itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional. Kan isunya 'oh ditutup supaya ganjanya tidak ketahuan'," ujar Raja Antoni pada Selasa (18/3/2025).

Baca Juga: Resmi Jadi Dirut PFN, KPK Ingatkan Ifan Seventeen Wajib Lapor LHKPN

Ia juga menegaskan bahwa seluruh tanaman ganja yang ditemukan telah dicabut dan diamankan sebagai barang bukti oleh pihak kepolisian.

Menteri Kehutanan memastikan bahwa tidak ada keterlibatan staf TNBTS dalam kasus ini.

"InsyaAllah staf kami tidak ada yang begitu, ada juga paling nanam singkong," tambahnya.

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa ladang ganja tidak berada di jalur wisata Gunung Bromo maupun jalur pendakian Gunung Semeru.

Baca Juga: LULUSAN D3 Hingga S2 MERAPAT! Kemenkes Buka Lowongan Kerja, Ini Link Pendaftaran dan Kualifikasinya

"Jalur pendakian Gunung Semeru berada di sisi selatan dengan jarak sekitar 13 kilometer, sementara jalur wisata Gunung Bromo berada di sisi barat dengan jarak sekitar 11 kilometer," ungkap Rudijanta.

Ladang ganja tersebut ditemukan di sisi timur kawasan TNBTS, di area yang sulit diakses dengan semak belukar lebat dan kemiringan curam.

Namun, dengan dukungan teknologi drone, proses pemetaan dan investigasi dapat dilakukan secara efektif.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, menjelaskan bahwa operasi ini melibatkan berbagai pihak termasuk Polisi Hutan (Polhut), Manggala Agni, serta Masyarakat Mitra Polhut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X