ASPIRASIKU - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini memberi isyarat tentang kemungkinan kembali dibukanya rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun 2025.
Hal ini menjadi perhatian publik mengingat rekrutmen CPNS tahun 2024 belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan formasi yang direncanakan. Artinya, kemungkinan besar CPNS 2025 akan dibuka kembali.
Sebelumnya, Rini menjelaskan bahwa meskipun formasi sebesar 600 ribu sudah disediakan, realisasi pengisian formasi tersebut belum optimal karena tidak seluruh kementerian dan lembaga (K/L) mengajukan formasi sesuai kebutuhan riilnya.
Baca Juga: Ayo Cek Panduan Cara Bikin SKCK Online untuk Peserta PPPK 2025!
Namun, Rini menegaskan bahwa keputusan final untuk membuka kembali rekrutmen CPNS 2025 sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
"Kita masih harus diskusikan, dan saya tentu harus mendapatkan petunjuk dari bapak presiden apakah akan kita buka atau tidak," kata dia, saat ditemui awak media di kawasan Gedung Bappenas, Jakarta, Senin 30 Desember 2024.
Tahun 2025 sendiri menandai era baru dalam rekrutmen aparatur sipil negara (ASN), dengan pelaksanaan seleksi dalam tiga periode.
Baca Juga: Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Januari hingga Desember 2025
Skema ini dirancang untuk menyerap kebutuhan formasi yang cukup besar, yaitu sebanyak 2,3 juta posisi.
Dari total tersebut, 690,82 ribu diperuntukkan bagi CPNS dan 1,6 juta untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Meski ambisius, seleksi ini menyisakan pekerjaan rumah besar. Proses seleksi CPNS dimulai sejak 20 Agustus 2024 melalui portal SSCASN BKN, sedangkan seleksi PPPK dilaksanakan dalam dua periode berikutnya: 1-20 Oktober 2024 dan 17 November-31 Desember 2024.
Baca Juga: Beasiswa LPDP 2025 Sebentar Lagi Akan Dibuka, Persiapkan Persyaratannya Untuk Mendaftar
Pada periode pertama seleksi PPPK, pemerintah memprioritaskan kelompok tertentu, seperti pelamar prioritas guru, bidan pendidik, eks tenaga honorer Kategori II, dan tenaga non-ASN yang terdata di BKN.