ASPIRASIKU - Aliansi Advokat Indonesia (AAI) secara resmi mendaulat calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, sebagai tokoh Probono Indonesia yang terkemuka.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Prabowo dalam memberikan pelayanan hukum tanpa dipungut biaya untuk kepentingan umum atau pihak yang tidak mampu.
Prabowo Subianto mendapatkan pengakuan ini berkat keterlibatannya dalam kasus penyelamatan Wilfrida Soik, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang berhasil dibebaskan dari ancaman hukuman mati di Malaysia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menegaskan Aturan Kampanye Diatur Undang-Undang
Kepemimpinan Prabowo dalam hal ini dianggap luar biasa, di mana ia tidak hanya menyewa pengacara, tetapi juga melakukan perjalanan ke Malaysia hingga enam kali untuk memastikan keamanan Wilfrida.
Otto Hasibuan, Ketua Umum Aliansi Advokat Indonesia, mengungkapkan apresiasinya dalam acara deklarasi dukungan untuk Prabowo-Gibran di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada Jumat, 26 Januari 2024.
"Pak Prabowo ini adalah Jenderal, pengusaha bukan pengacara. Tapi apa yang dilakukannya melebihi tugas kita. Dia membantu Wilfrida bukan hanya dengan sewa pengacara tapi sampai 6 kali bolak-balik ke Malaysia," ujar Otto.
Baca Juga: Wilfrida Soik, TKW Bebas dari Hukuman Mati, Sebut Prabowo Subianto seperti...
Lebih lanjut, Otto menyatakan bahwa tindakan Prabowo menjadi contoh bagi seluruh Advokat Indonesia dan pengusaha.
"Apa yang bapak lakukan mendorong kami, untuk lebih baik dari ini, karena ini kami bersepakat melihat seorang tokoh Probono Indonesia, bapak kami daulat sebagai tokoh Probono Indonesia," tambahnya.
Namun, Prabowo Subianto menanggapi penghargaan tersebut dengan rendah hati.
Baca Juga: Ini Kata Qodari Kunci Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024Baca Juga: Ini Kata Qodari Kunci Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Ia menyatakan seharusnya pengacara dari Malaysia yang membantunya, yang sebenarnya pantas menerima penghargaan tersebut.
"Harusnya Advokat dari Malaysia itu yang dapat anugerah ini, karena dia saat itu tidak mau dibayar, tapi karena harga diri bangsa Indonesia saya tetap bayar," kata Prabowo.