ASPIRASIKU - Sebuah senjata tajam rakitan, gergaji bahkan kompor minyak tanah ditemukan berada di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, saat dirazia petugas.
Razia gabungan itu dilakukan oleh 150 petugas Satops Patnal Pemasyarakatan Korwil Surabaya, polisi, dan militer pada Sabtu, 25 September 2021 malam.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Krismono, mengatakan bahwa penggeledahan di LP Surabaya dikhususkan pada blok khusus warga binaan kasus narkotika, yakni Blok A yang dihuni 524 warga binaan kasus narkotika.
Baca Juga: Nenek Saniah Bertahan Hidup Dari Rongsokan, Cucu Putus Sekolah, Tak Dapat Bantuan Bedah Rumah
"Pada Sabtu malam kami melakukan penggeledahan di LP Surabaya khususnya blok khusus warga binaan kasus narkotika," kata dia, dalam keterangan pers, Minggu, 26 September 2021, dikutip dari Antara.
Razia ini menjadi upaya untuk mewujudkan LP atau rumah tahanan yang tanpa handphone, pungli dan narkotika (halinar). Dalam razia ini dibutuhkan waktu merazia sekitar dua jam.
Sementara Kepala LP Surabaya, Gun Gun Gunawan, menekankan, razia gabungan itu dilaksanakan tanpa membuat kegaduhan.
Baca Juga: Kunci Lagu Melepasmu Drive, Dari G: Semakin Ku Menyayangimu Semakin Ku Harus Melepasmu
Dalam penggeledahan itu, tim gabungan menyita puluhan benda terlarang, dan yang paling mencolok adalah kompor minyak tanah, instalasi listrik liar, senjata tajam rakitan hingga gergaji. Kompor minyak tanah dan instalasi listrik liar sangat berbahaya karena bisa memicu kebakaran besar.
Terkait gergaji, dia menegaskan, mereka segera memastikan siapa pemiliknya, juga memeriksa seluruh bagian LP Surabaya, juga untuk memastikan tidak ada pengerusakan dan tidak ada warga binaan yang hendak kabur.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu Ini 27 September - 3 Oktober 2021: Taurus, Leo, Virgo, Gemini, Cancer dan Aries
Selanjutnya, mereka memanggil warga binaan yang bersangkutan serta memusnahkan barang temuan tersebut setelah dilakukan inventarisir oleh petugas.
"Kami tetap berkomitmen tidak akan pernah lelah dan terus bersinergi untuk membersihkan barang- barang yang masuk LP yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban," ujarnya.***
