Setelah melakukan evaluasi terhadap aktivitas vulkanik, kegempaan, deformasi, serta ancaman terhadap masyarakat, PVMBG resmi menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) mulai Rabu pukul 17.00 WIB.
“Tingkat aktivitas G. Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas),” tulis Gentur dalam laporan resmi.
Dengan naiknya status tersebut, rekomendasi keselamatan turut diperketat.
Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah karena potensi lontaran batu pijar.
Selain itu, seluruh aktivitas di sepanjang sektor tenggara Besuk Kobokan hingga jarak 20 km dari puncak dilarang keras, mengingat kawasan ini menjadi jalur utama awan panas dan guguran lava.
Di luar radius 20 km, warga juga diminta menjauhi sempadan sungai sejauh 500 meter karena potensi lahar dapat meningkat saat hujan turun.
Warga Diminta Tetap Waspada
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi dari PVMBG, BPBD, dan instansi terkait.
Potensi erupsi susulan, awan panas, lontaran material, hingga lahar hujan dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama dengan kondisi cuaca kawasan Semeru yang kerap diliputi kabut dan hujan.
Pemerintah daerah diminta meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan evakuasi lanjutan jika terjadi perubahan aktivitas gunung.
“Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 km dari puncak,” pungkas Gentur.***