ASPIRASIKU – Database kepolisian China di Shanghai diduga diretas oleh hacker. Peretas itu mengklaim telah memperoleh sebanyak satu miliar data warga China.
Dilansir dari apnews.com, dugaan bermula saat sebuah akun bernama “ChinaDan” memposting di forum peretasan online, Breach Forums. Menawarkan untuk menjual hampir 24 terabyte data.
Data tersebut mereka klaim sebagai informasi tentang 1 miliar orang dan beberapa miliar catatan kasus untuk sepuluh Bitcoin, senilai $200.000 lebih kurang.
Baca Juga: Pria Wajib Tahu! Inilah 5 Sifat Wanita yang Patut Dipertahankan
Data yang diretas konon mencakup info database kepolisian nasional Shanghai termasuk nama, alamat, nomor identifikasi nasional, nomor ponsel dan rincian kasus.
Associated Press tidak dapat segera memverifikasi keaslian sampel data. Dan kepolisian Shanghai juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kebocoran data memicu diskusi di platform medsos China, Weibo, tetapi sensor bergerak untuk memblokir keyword “kebocoran data Shanghai”.
Baca Juga: Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1443 H, Puasa Sunnah Penghapus Dosa Selama Dua Tahun
Satu orang skeptis, dan memperingatkan agar berhati-hati kalau ada banyak penipuan melalui telepon di masa depan.
Lainnya berkomentar jika kasus itu benar terjadi, maka setiap orang akan kehilangan privasinya.
Para ahli mengatakan jika dugaan tersebut terverifikasi kebenarannya maka akan menjadi kasus pencurian data terbesar dalam sejarah.
Baca Juga: Ketahui 8 Alasan Mengapa Susah Mengakhiri Sebuah Hubungan Percintaan
Menurut Michael Gazeley, Direktur pelaksanaan di perusahaan keamanan Network Box yang berbasis di Hongkong, Kebocoran data seperti itu cukup umum.
“Ada sekitar 12 miliar akun yang disusupi yang diposting di Dark Web saat ini. Itu lebih dari jumlah total orang di dunia,” katanya, seraya menambahkan bahwa mayoritas kebocoran data sering kali datang dari AS.
seorang peneliti utama di perusahaan keamanan siber Sophos, Chester Wisniewski, mengatakan bahwa tindakan pelanggaran itu "berpotensi sangat memalukan bagi pemerintah China."
Baca Juga: Terbaru! 10 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha Minal Aidin Wal Faizin
"Kerugian politik mungkin akan lebih besar daripada kerusakan pada orang-orang yang datanya bocor," sambungnya.***