ASPIRASIKU - Korea Selatan mengalami lonjakan kasus Covid-19, melampaui 100.000 kasus selama tiga hari berturut-turut.
Meski begitu, Pemerintah Korea Selatan telah memberikan kelonggaran jarak sosial bagi warganya untuk tetap beraktivitas sejak Sabtu, 19 Februari 2022.
Pada Sabtu malam, terdapat 104.829 infeksi baru yang diperkirakan akan terus bertambah.
Bahkan, jumlah orang yang telah melaporkan gejala ringan meningkat 49.000 lebih dibanding sehari sebelumnya menjadi 450.493.
Peningkatan tersebut membuat pemerintah Korea Selatan mengimbau warganya untuk menggunakan alat tes Covid-19 secara mandiri daripada harus mengunujungi klinik atau rumah sakit.
Hal itu berkaitan dengan perkiraan pemerintah setempat tentang puncak peningkatan kasus yang diprediksi akan sampai akhir bulan atau awal bulan Maret.
Baca Juga: Bulan Puasa 2022 Berapa Hari Lagi? Ini Jawaban Lengkap tentang Pelaksanaan Ramadhan 1443 H
lonjakan kasus tersebut tak lantas membuat Pemerintah Korea Selatan membatasi ketat warganya dalam beraktivitas.
Pemerintah setempat mengizinkan restoran, kafe, pemandian umum, fasilitas olahraga dalam ruangan hingga fasilitas hiburan untuk tetap beroperasi.
Bahkan, jam operasional yang sebelumnya dibatasi sampai pukul 21.00, kini diberi kelonggaran hingga pukul 22.00 waktu setempat.
Meskipun ada pelonggaran jarak sosial, untuk pertemuan pribadi masih dibatasi maksimal enam orang seperti sebelumnya.
Pemerintah Korea Selatan juga berencana untuk mempertahankan situasi tersebut sampai 13 Maret.