ASPIRASIKU - Oleksandr Usyk berhasil menaklukkan raksasa tinju, Anthony Joshua dalam perebutan juara tinju dunia versi WBA, WBO, IBF, dan IBO.
Keberhasilan Usyk mengalahkan Anthony Joshua menjadi sebuah kesuksesan gemilang, karena masih terbilang ‘anak baru’ di kelas berat.
Sebelumnya ia merupakan juara sejati di divisi yang setingkat lebih ringan dari kelas berat, yaitu kelas penjelajah (cruserweight).
Namun hanya tiga kali bertanding di divisi kelas berat, petinju asal Ukraina itu berhasil menyabet empat sabuk sekaligs dari Joshua.
Kemenangan Oleksandr Usyk pun sekaligus ‘menampar’ para pengamat dan komentator yang selama ini memandangnya sebelah mata.
Beberapa kekurangan yang dianggap jadi penghalang bagi Oleksandr Usyk bisa bersaing di divisi kelas berat terutama adalah ukuran postur badan (body).
Jika dibandingkan dengan rata-rata petinju kelas berat, memang ukuran tubuh Usyk dapat dikategorikan “berbadan mungil”.
Karena di divisi ini paling banyak dihuni oleh petinju-petinju berbadan bongsor dan tinggi yang hampir 2 meter bahkan ada yang lebih dari 2 meter.
Di sisi lain, Usyk juga disebut bukan termasuk petinju yang punya pukulan super kuat atau big pouncher, sehingga diprediksi akan sulit membuat KO lawannya di kelas berat.
Kemudian, dari segi kecepatan, Usyk juga disebut tidak terlalu cepat untuk ukuran badannya yang termasuk kecil di kelas berat.
Sangking tak yakinnya dengan kemampuan Usyik di kelas berat, apalagi melawan Joshua, mantan lawan Usyk di kelas penjelajah, Tony Bellew bahkan menyampaikan pesan monohok.
Baca Juga: Mabes Polri Kirim 100 Resimen Vaksinator Covid-19 ke PON XX Papua, Ini Tugasnya
Ia ‘memohon’ agar Usyk sebaiknya tarik diri dari pertarungan melawan Anthony Joshua, karena itu hal gila.