ASPIRASIKU – Mayat seorang pria berasal dari Singapura yang hilang jatuh ke laut saat bekerja di kapal ditemukan di pantai Batam, Indonesia.
Setelah mengetahui berita tersebut saudaranya pergi ke rumah sakit di Batam di mana dia mengenali dari pakaiannya.
Abd Karim Ali, 58 tahun, dibuka penyelidikan atas kematian yang dihadiri oleh saudara laki-laki dan keponakannya pada hari Rabu tanggal 03 Mei.
Tiga penyelidik dari Penjaga Pantai Polisi (PCG), Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA), dan Kementerian Tenaga Kerja (MOM) memberikan kesaksian dalam sidang tersebut, dan keterangan mereka sebagian besar serupa.
Karim yang bekerja sebagai teknisi servis di sebuah perusahaan Singapura. Pada tanggal 17 Mei 2022.
Dia adalah bagian dari tiga orang kru yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan di sebuah kapal di lepas pantai Eastern Petroleum A Anchorage, sebuah sektor di pelabuhan Singapura.
Setelah menyelesaikan pekerjaan, mereka turun dari kapal ke kapal perusahaan yang akan membawa mereka kembali ke Dermaga Marina South.
Namun setelah Karim menuruni gang di sisi kapal dan menyeberang ke kapal, dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke laut.
Awak kapal melihatnya jatuh dan segera berteriak minta tolong, seorang awak kapal lainnya melemparkan sebuah pelampung ke arah Pak Karim yang kemudian meraihnya.
Namun saat para awak kapal berusaha menariknya mendekat, Pak Karim kehilangan pegangan dan terseret arus.
Mereka kehilangan pandangan setelah dia tenggelam, Pak Karim adalah satu-satunya dari ketiganya yang mengenakan jaket pelampung.
PCG dan MPA melakukan operasi pencarian dan penyelamatan namun tidak berhasil menemukan Pak Karim.
Lima hari kemudian, adik laki-laki Pak Karim melihat berita bahwa mayat tak dikenal dalam keadaan membusuk ditemukan oleh pihak berwenang Indonesia di sepanjang garis pantai di Batam.
