ASPIRASIKU – Ustadz Muhammad Husein Gaza telah tinggal di Gaza, Palestina, selama kurang lebih 12 tahun dan memiliki keluarga kecil di sana.
Ustadz Muhammad Husein Gaza menyatakan bahwa Gaza sudah diblokade sejak 2006. Lalu pada 2008 mereka dibombardir selama 22 hari, “saya belum di Gaza tuh,” katanya.
Barulah pada 2012, Ustadz Muhammad Husein Gaza tiba di wilayah yang diblokade itu dan mengalami dibombardir oleh Israel selama 8 hari.
“Kalau saya bilang bombardir, Pak, Bu ya, sepintar-pintarnya saya merangkai kata ... saya enggak akan bisa menggambarkan kengerian ketika kami dibombardir.”
Ustadz Husein mengatakan bahwa nyawa-nyawa yang berjatuhan, anak-anak terluka, potongan-potongan tubuh yang berceceran sudah menjadi pemandangan sehari-hari di sana.
“Saya enggak bisa menggambarkan ini.” Ujarnya.
Dia melanjutkan bahwa pada tahun 2014, warga Gaza dibombardir lagi selama 51 hari oleh pasukan Israel. Lalu, bombardir itu terjadi lagi pada tahun 2021, yaitu selama 14 Hari.
Baca Juga: Lewat UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Pancal Bike Berharap Perluas Pasar
Pada bombardir yang terparah di tahun 2023 ini, yang sudah masuk bulan kedua, menimbulkan pertanyaan kenapa Gaza terus menerus dibombardir dan apa rahasia kekuatan Gaza dalam menghadapinya?
Ustadz Husein berpendapat bahwa bombardir ini dilakukan Israel karena Gaza merupakan “satu-satunya wilayah di Palestina yang tidak mau tunduk, yang masih bertahan, tidak bisa ditundukkan oleh penjajah.”
“Satu misi Zionis,” dia mengingatkan, yaitu “untuk membuat warga Gaza ini tunduk, takluk, menyerah, makanya ada tawaran yang sampai sekarang masih berlaku di Gaza.“
Tawaran tersebut berisi bahwa Israel akan mengangkat blokade dan membuka perbatasan Gaza, serta akan bangunkan pelabuhan tercanggih dan bandara terhebat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuang Sampah Yang Benar Agar Tidak Merusak Lingkungan Sekitar?
Bahkan menjadikan Gaza semakmur Singapura, asalkan satu syaratnya, “Tanggalkan senjata kalian, menyerahlah, biar kami kuasai kalian seperti kami menguasai Tepi Barat dan Al-Quds, menyerahlah.”
