ASPIRASIKU - Istilah inner child akhir-akhir menjadi suatu hal yang tidak asing lagi di dunia psikologis karena menjadi salah satu kunci kesembuhan luka masa lalu dan perbaikan kesehatan mental.
Sebenarnya, apa itu inner child, dan seberapa pentingnya kita harus tahu untuk memperbaiki kesehatan mental dan menyembuhkan luka masa lalu?
Sebelum kita ketahui lebih dalam tentang inner child, kita pahami terlebih dahulu tentang luka masa lalu dan diri kita sendiri.
Luka batin yang tercipta akibat masa lalu yang kelam akan memengaruhi keadaan mental seseorang saat dewasa.
Baca Juga: Tes Kepribadian Mental yang Ada pada Dirimu, Poin di Atas 25 Menunjukkan Anti Sosial dan Depresi
Biasanya, orang-orang dengan trauma masa lalu akan sulit untuk menerima keadaan dan cenderung tidak memiliki kepercayaan diri penuh.
Masa-masa tidak menyenangkan tersebut dibawa sampai ia dewasa karena hal-hal yang tidak bisa diperbaiki pada masa itu.
Sebelumnya, masa kecil biasanya identik dengan hal-hal menyenangkan seperti bermain, belajar hal baru, dan kisah-kisah menyenangkan lainnya.
Namun pada beberapa kasus, masa kecil malah menjadi sumber luka masa lalu yang menyebabkan kesedihan hati mendalam bagi seseorang.
Tim Aspirasiku mengutip dari kanal YouTube Analisa Channel bahwa menurut pakar psikologi John Bradshaw bahwa usia 6-7 tahun seorang anak adalah masa mereka mudah mengingat.
Pada masa ini, gelombang otak meningkat sehingga terciptalah long-term memory atau ingatan jangka panjang.
Ingatan tentang masa lalu tentang kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh sosok “kita” di masa kecil ini akan membentuk pribadi yang mudah tersinggung, tidak toleran, dan kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri.
Baca Juga: Kenali Pentingnya Kesehatan Mental dan 5 Faktor Penyebab Gangguan Mental
Berikut merupakan ciri-ciri inner child yang terluka
-Merasa frustasi
-Reaksi berlebihan terhadap sesuatu apalagi menyangkut pencapaian dan sejenisnya
-Merasa kesulitan dalam mengekspresikan perasaan diri
-Emosi yang tidak stabil dan kemarahan yang meledak
-Pola sabotase diri
-Memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah
-Merasa takut ditinggalkan
-Merasa sendiri dan tidak ada yang mau mendengarkan