ASPIRASIKU - Kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan rambut yang lembut memicu tren beralih ke shampoo non-SLS atau tanpa Sodium Lauryl Sulfate.
Bahan kimia ini umum digunakan sebagai surfaktan dalam berbagai produk pembersih, termasuk sabun mandi, sabun cuci muka, pasta gigi, deterjen, dan shampoo.
SLS berfungsi menciptakan busa, mengangkat minyak dan kotoran, serta membantu mencampurkan bahan dalam produk.
Baca Juga: Dihantam Tarif Tinggi AS, Perusahaan China Serbu Indonesia untuk Ekspansi
Meski tergolong aman jika digunakan dalam batas wajar, SLS dapat memicu iritasi pada kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Efek samping yang mungkin muncul antara lain kemerahan, gatal, kering, dan mengelupas.
Pakar menyarankan agar produk mengandung SLS tidak terlalu lama bersentuhan dengan kulit dan selalu dibilas hingga bersih untuk meminimalkan risiko.
Bagi pemilik kulit kepala sensitif, shampoo non-SLS menjadi pilihan yang lebih lembut. Beberapa produk yang populer di pasaran antara lain Natur Natural Extract Shampoo, Herborist Shampoo Zaitun, Wardah Hairfall Treatment Shampoo, dan Mustika Ratu Shampoo Bayam, dengan kisaran harga Rp22.000 hingga Rp30.000.
Memahami kandungan SLS dan dampaknya dapat membantu konsumen memilih produk yang sesuai kebutuhan, sekaligus menjaga kesehatan kulit kepala.