ASPIRASIKU - Istilah "pahing ketemu wage" ini seringkali dikaitkan dengan kepercayaan Jawa tentang kecocokan dalam perjodohan.
Termasuk pertanyaan, apakah weton Pahing dan Wage tidak boleh menikah? Atau masih dibolehkan untuk menikah ketika pemilik kedua weton tersebut ketemu?
Lantas, apa yang dimaksud dengan "pahing ketemu wage"?
Baca Juga: Ekspresikan Dirimu Bersama Yamaha Fazzio Hybrid-Connected
Weton: Dalam budaya Jawa, weton adalah hari kelahiran seseorang yang dihitung berdasarkan penanggalan Jawa, yang terdiri dari hari dan pasaran.
Pahing dan Wage: Pahing dan Wage adalah dua dari lima pasaran dalam penanggalan Jawa.
Ketemu: Dalam konteks ini, "ketemu" mengacu pada perpaduan atau pertemuan antara dua weton, dalam hal ini weton Pahing dan Wage.
Mengapa perpaduan weton Pahing dan Wage sering dibahas?
Menurut primbon Jawa, perpaduan weton tertentu, termasuk Pahing dan Wage, dipercaya memiliki pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti jodoh, rezeki, dan karakter seseorang.
Perpaduan weton Pahing dan Wage sering dikaitkan dengan ketidakcocokan dalam hubungan, terutama dalam pernikahan.
Apa yang membuat perpaduan Pahing dan Wage dianggap kurang cocok?
Karakter yang bertolak belakang: Weton Pahing dan Wage memiliki karakter yang dianggap bertolak belakang, sehingga sering terjadi perselisihan dan kurangnya harmoni dalam hubungan.