ASPIRASIKU - Tradisi mengirim hampers Lebaran sekarang ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di banyak komunitas di Indonesia.
Hampers, yang berisi aneka makanan, minuman, dan kadang-kadang barang-barang lain sebagai hadiah, telah menjadi simbol keramahan dan silaturahmi.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana asal usul tradisi ini? Apakah hampers Lebaran sudah ada sejak zaman kolonial?
Baca Juga: Queen of Tears Episode 9: Mengenaskan! Kalah Melawan Yoon Eun Seong, Begini Nasib Baek Hyun Woo...
Awal Mula Hampers
Hampers, dalam pengertian umum, adalah tradisi mengirimkan keranjang hadiah yang berisikan berbagai macam barang sebagai bentuk apresiasi atau ungkapan rasa syukur.
Konsep hampers sendiri sudah ada sejak abad ke-11 di Inggris, namun pada awalnya, hampers lebih sering digunakan untuk mengangkut makanan, buku, dan pakaian.
Di Indonesia, tradisi mengirim hampers telah berkembang sejak zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: Ending Episode Queen of Tears Berujung Kebahagiaan?!
Pada masa itu, hampers seringkali diisi dengan barang-barang mewah atau impor sebagai hadiah untuk pejabat atau kerabat dekat.
Adaptasi Budaya Hampers
Seiring berjalannya waktu, konsep hampers mulai disesuaikan dengan budaya lokal.
Terutama setelah Indonesia merdeka, hampers Lebaran mulai populer sebagai bentuk silaturahmi antar keluarga dan teman saat Idul Fitri.
Isi dari hampers Lebaran pun mulai beragam, tidak hanya barang-barang mewah, tetapi juga makanan khas Lebaran seperti kue kering, dodol, hingga opor ayam.
Ini menunjukkan adaptasi budaya yang kaya dalam tradisi hampers Lebaran.
Hampers Sebagai Simbol
Di balik berbagai isi hampers, terdapat makna yang lebih dalam.
Artikel Selanjutnya
Menteri PUPR Umumkan Bakal Ada Diskon Tarif di 14 Ruas Tol Ini Selama Libur Lebaran
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: I Gde Evander Paridjono