ASPIRASIKU - Apakah jodoh cerminan diri sendiri? Pernahkan mendengar istilah pernyataan tersebut?
Ada banyak orang yang kerap mengatakan jodoh cerminan diri sendiri, dan apakah itu sebuah fakta?
Demikian juga dijelaskan dalam berbagai literatur agama dan kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendengar pepatah bahwa jodoh adalah cerminan diri sendiri.
Baca Juga: 7 Tanda Pria Menyembunyikan Perasaan Jika Dia Mencintaimu
Ungkapan ini sering disampaikan dalam bentuk-bentuk yang beragam, mulai dari "Orang yang baik akan mendapatkan jodoh yang baik pula" hingga konsep bahwa "wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik" seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an (An-Nur: 26).
Namun, apakah benar jodoh itu selalu menjadi cerminan diri kita sendiri?
Gus Rifqil Muslim, seorang pemikir dan tokoh agama, memberikan sudut pandang menarik terkait hal ini.
Baca Juga: GARING EMPUK! Resep Kekian Hekeng Ayam Udang, Menu Lauk Praktis Bisa Buat Stok di Kulkas
Menurutnya, realitas kehidupan seringkali tidak sesederhana itu. Ada kasus-kasus di mana orang yang baik mendapatkan pasangan yang kurang baik, dan sebaliknya.
Contoh klasik yang sering dibahas adalah kisah Fir'aun dengan istrinya. Fir'aun, yang dikenal sebagai seorang raja yang zalim, memiliki istri yang terkenal dengan kebaikannya.
Sebaliknya, ada juga kasus di mana suami yang baik memiliki istri yang tidak baik, seperti yang dialami oleh Nabi Nuh.
Baca Juga: 7 Tanda Pria Tertarik Padamu dari Cara Perlakuannya yang Tidak Kamu Sadari
Dari situ, dapat kita simpulkan bahwa tidak selalu ada hubungan langsung antara kebaikan seseorang dengan jodoh yang diperolehnya.
Gus Rifqil mengajarkan bahwa dalam kehidupan ini, setiap peraturan pasti memiliki pengecualian. Begitu juga dengan konsep jodoh.