BRI Fokus Jaga Kualitas Kredit Melalui Penjualan Agunan Kredit Bermasalah

photo author
- Sabtu, 1 Juni 2024 | 10:27 WIB
Optimalkan Pendapatan Recovery, BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Melalui Platform Pemasaran Digital (Dok. BRI)
Optimalkan Pendapatan Recovery, BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Melalui Platform Pemasaran Digital (Dok. BRI)

ASPIRASIKU – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus berupaya menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan menjalankan berbagai strategi, salah satunya adalah penjualan agunan untuk kredit yang bermasalah.

Langkah ini dilakukan guna menjaga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) agar tetap terkendali.

Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto, menyatakan bahwa penjualan agunan merupakan bagian dari upaya recovery aset bermasalah yang dilakukan perseroan selain strategi penyelesaian lainnya.

Baca Juga: UPDATE TERBARU! 5 Perilaku yang Perlu CGP Terus Lanjutkan untuk Mengembangkan Proses Pembelajaran

"Mayoritas aset bermasalah yang terjual merupakan segmen ritel, yakni 83,85% dari seluruh penjualan melalui lelang dan dampaknya," ujarnya.

Agus menambahkan bahwa BRI terus meningkatkan strategi pemasaran aset bermasalah melalui platform digital BRI Info Lelang di website infolelang.bri.co.id.

Selain itu, BRI juga melakukan pemasaran melalui kerja sama dengan broker properti, mengikuti dan menyelenggarakan expo lelang, serta mengadakan gathering dengan nasabah inti.

Baca Juga: CONTOH Sambutan Kepala Sekolah dalam Rapat Komite, Update Terbaru di 2024-2025

Pendapatan recovery BRI dari penjualan aset bermasalah, baik melalui lelang maupun non-lelang, menunjukkan pertumbuhan double digit hingga April 2024.

BRI optimistis target pendapatan recovery dari penjualan aset bermasalah dan penyelesaian lainnya dapat tercapai tahun ini, seiring dengan kondisi ekonomi yang mulai stabil.

Peningkatan pemasaran agunan melalui website BRI maupun expo lelang, serta peningkatan kerja sama dengan pihak ketiga seperti DJKN/KPKNL, BPN, Pengadilan, Balai Lelang, dan broker properti juga turut mendukung pencapaian target tersebut.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Sagu Merupakan Produk Pangan Lokal yang Sangat Menjanjikan pada Masa Mendatang

"Diharapkan dengan berbagai upaya recovery aset bermasalah yang telah kami tempuh akan berdampak positif dalam menjaga NPL BRI yang pada tahun 2024 ditargetkan berada di sekitar 3%," tambah Agus.

BRI terus berkomitmen untuk menjaga kualitas kredit yang disalurkan demi mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas sistem keuangan nasional.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X