ASPIRASIKU - Mendaki gunung menjadi salah satu kegiatan ekstrem. Kenapa demikian? Selain medan yang menantang, kegiatan alam bebas ini memiliki banyak resiko. Mulai dari resiko ringan seperti cidera hingga resiko berat hingga kematian.
Dalam sebagian besar kasus pendaki meninggal di gunung hanya ada dua faktor, pertama kecelakaan, tersesat, terjatuh dan lain-lain. Kedua, faktor kesehatan. Nah, kita akan membahas faktor ke dua dalam artikel ini.
Dari banyak jenis penyakit yang dapat menyerang pendaki ketika sedang berada di gunung, hiportemia adalah salah satunya.
Baca Juga: 7.066 Atlet Siap Berlaga di PON XX Papua
Apa itu hiportemia?
Hiportemia merupakan penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya. Penyebab yang paling umum adalah berada di lingkungan bersuhu dingin dalam waktu yang lama.
Di Indonesia, penyakit ini jarang terjadi sebab negeri kita merupakan wilayah tropis. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi jika kamu sedang berada di dataran tinggi atau wilayah pegunungan atau terlalu lama berenang.
Baca Juga: Taliban Tutup dan Ambil Alih Bandara Kabul Afghanistan
Umumnya hal ini terjadi akibat kontak yang terlalu lama dengan lingkungan bersuhu tinggi. Dalam keadaan ini tubuh tak mampu menahan suhu yang terlalu dingin. Biasanya, hiportemia akan mudah menyerang orang yang tidak biasa bergerak banyak. Sehingga panas yang dihasilkan oleh tubuh sangat minim.
Nah, berikut ini ciri-ciri hiportemia yang perlu untuk kamu ketahui.
Hipotermia Ringan
Salah satu jenis hipotermia yang dapat terjadi pada kamu adalah tahap ringan. Gejala dari hipotermia saat naik gunung yang umum terjadi adalah menggigil. Kondisi ini membuat tubuh kamu menghangatkan tubuh secara alami yang merupakan gejala dari hipotermia ringan.
Jenis gangguan ini dapat diobati dengan mudah. Kamu harus mencari tempat berlindung, menggunakan pakaian yang lebih tebal, dan mengonsumsi makanan dengan energi tinggi dan minuman hangat. Jika hal tersebut telah dilakukan, pengidapnya sudah dapat menuruni gunung tanpa bantuan tambahan.
Baca Juga: Dilamar di Helikopter, Melanie Putria: Aku Pikir Hanya Ada di Negeri Dongeng