5. Kamu dapat memberikan kompres hangat, tetapi hindari untuk mengaplikasikannya ke bagian lengan dan kaki.
Cara mengatasi hipotermia ini justru akan membuat suhu inti tubuh semakin menurun. Sebaiknya, terapkan kompres hangat pada area leher atau lipatan paha yang terdapat arteri utama.
6. Sebaiknya jangan memberikan bahan panas secara langsung ke kulit, seperti air panas atau lampu panas, tanpa melalui perantara.
Selain akan merusak kulit, suhu panas tinggi bisa mengacaukan detak jantung.
Apabila pengidap hipotermia dalam keadaan sadar, minuman hangat dapat diberikan.
Baca Juga: Fakta Tentang Bayam Merah: Tak Ada yang Terbuang, Akar Pun Bermanfaat
7. Selalu pantau pernapasan dan detak jantungnya.
Apabila kamu sudah mengupayakan hal di atas, tetapi pengidap tidak juga sadarkan diri, atau tidak menunjukkan denyut nadi atau tanda-tanda bernapas, segera hubungi bantuan darurat segera.
CPR (resusitasi jantung paru) harus diberikan sesegera mungkin (jika kamu tahu caranya) saat denyut tidak dapat dirasakan dan tidak ada tanda-tanda pernapasan.
Selalu cek denyut nadi selama satu menit penuh sebelum memulai CPR, karena jantung mungkin berdenyut sangat lambat dan kamu tidak harus melakukan CPR jika ada detak jantung.
Baca Juga: Inilah Cara Mengganti Sistem Operasi Windows Lama Menjadi Windows 11 Pada Perangkat PC Lama
CPR harus tetap dilanjutkan tanpa istirahat, dengan tidak adanya tanda-tanda bernapas atau denyut jantung, sampai paramedis muncul atau orang tersebut dibawa ke rumah sakit.
Sangat penting untuk menangani orang yang sedang mengalami hipotermia dengan lembut dan hati-hati. Setelah suhu tubuh mulai naik, jaga tubuh orang tersebut tetap kering dan terbungkus dengan selimut hangat. Lindungi kepala dan lehernya juga.
Demikian ulasan mengenai hiportemia. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.***