Dampak Covid-19, Puluhan Ribu Pekerja di Indoesia Kena PHK Sepanjang Tahun Ini

photo author
- Selasa, 24 Agustus 2021 | 08:34 WIB
Ilustrasi PHK (Pixabay/geralt)
Ilustrasi PHK (Pixabay/geralt)

ASPIRASIKU –  Sektor yang turut terdampak akibat pandemi Covid-19 hingga saat ini dirasakan masyarakat di Indonesia adalah sektor ekonomi yang makin lama makin menurun.

Bahkan, hal tersebut menyebabkan para pekerja harus merasakan yang namanya pemutusan hubuangan kerja (PHK).

Belum lagi, pemerintah semakin gencar dalam penanganan kasus Covid-19 yang tren kasusnya cenderung naik turun dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang sampai sekarang.

Dengan kondisi tersebut, setidaknya sebanyak hampir 50.000 buruh mengalami PHK pada tahun 2021 ini disebabkan pandemi Covid-19. Itu berdasarkan laporan Organisasi buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Baca Juga: KONI Pastikan PON XX Tahun 2021 Digelar Sesuai Rencana

“Kalau dikumpulkan, sepanjang tahun ini, hampir 50.000 orang kena PHK,” kata Said Iqbal, ketua umum KSPI, dalam konferensi pers daring pada Senin, 23 Agustus 2021.

Selain itu, menurut Said, ada tiga sektor atau industri berorientasi ekspor yang paling banyak melakukan PHK, yakni tekstil, garmen, dan sepatu.

Namun, Said mengaku belum dapat merinci angka PHK per sektor karena data sedang dihimpun.

“Data masih kita himpun, tapi nanti data beserta nama perusahaan yang melakukan PHK akan dipublikasikan,” ujar Said.

Lebih lanjut, dia menuturkan banyaknya industri yang mengambil kebijakan pengurangan pegawai karena terjadi penurunan order dari konsumen di luar negeri yang kemudian berdampak pada kapasitas produksi.

Sehingga, dia mengatakan hal itu mengharuskan terjadinya pengurangan jumlah karyawan, sebagaimana dikutip Aspirasiku.id dari Pikiran-Rakyat.com pada 24 Agustus 2021 dengan judul “Hampir 50.000 Pekerja Kena PHK di Sepanjang 2021”.

Ada pun menurut daerahnya, Said juga merinci sebanyak 7.100 pekerja di sektor terkait mengalami PHK di Bandung Barat, 4.000 orang di Cimahi, dan puluhan ribu di daerah Tangerang, Banten.

“Selain itu, industri lain yang terdampak adalah otomotif, keramik, hingga pertambangan,” tutur Said.

Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta para pelaku usaha menjadikan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai pilihan terakhir dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi pada masa pandemi Covid-19.

“Saya lagi mati-matian merayu kalau di perusahaan yang ada indikasi mau melakukan PHK, kita meminta benar-benar PHK itu pilihan yang terakhir,” katanya pada acara peluncuran proyek percontohan pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan di Karawang, Jawa Barat, Rabu 18 Agustus 2021 lalu.

Dalam acara yang disiarkan via daring itu, Ida juga mendorong pelaku usaha berdialog dengan pekerja dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan semasa pandemi.

Di samping itu, menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran di Indonesia yang mencapai 9,77 juta orang pada Agustus 2020 sudah berkurang menjadi 8,75 juta orang pada pada Februari 2021.

Kendati demikian, Ida mengatakan, setiap tahun penduduk usia kerja yang masuk ke angkatan kerja juga bertambah.

Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan berusaha memperluas kesempatan kerja, antara lain melalui upaya pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan.***

(Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eka Ahmad Sholichin

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X