ASPIRASIKU – Indonesia kembali digemparkan dengan munculnya virus varian baru bernama monkeypox atau Cacar Monyet.
Setelah hampir lebih dari dua tahun bergelut dengan Covid-19, lalu Hepatitis akut yang menyerang anak-anak, kini Cacar Monyet menjadi gempuran baru untuk Indonesia.
Dilansir Aspirasiku dari laman website resmi Kementerian Kesehatan RI pada Rabu, 1 Juni 2022, Cacar Monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis.
Baca Juga: Rezky Aditya Sempat Dampingi Wenny saat Persalinan, Merry Sebut Keluarganya Tahu Hal Ini
Awal mula virus human monkeyfox ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.
Sedangkan untuk penularannya, Cacar Monyet dapat menyebar lewat kontak erat dengan manusia, hewan, maupun benda yang terkontaminasi virus ini.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan jika penularan Cacar Monyet dapat melalui darah hingga droplet pernapasan.
“Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” ucapnya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022.
Oleh karena itu, untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya virus Cacar Monyet, masyarakat dihimbau untuk mengetahui gejala dari penyakit ini.
Baca Juga: Cek Link Nonton Our Blues Episode 17 Subtitle Indonesia Disertai Jadwal Tayang dan Prediksi Sinopsis
Gejala Cacar Monyet antara lain:
1. Demam tinggi
2. Letih atau lemas
3. Sakit kepala hebat
4. Menggigil
5. Nyeri otot dan punggung
6. Pembengkakan pada kelenjar getah bening atau limfadenopati (terjadi benjolan pada ketiak, leher, atau selangkangan)
Gejala di atas biasanya akan muncul di fase awal, yaitu pada hari ke 1-3.
Sedangkan, pada fase erupsi atau fase paling infeksius (infeksi parah), maka gejalanya akan berubah secara bertahap mulai dari:
1. Ruam atau lesi
3. Muncul bintik merah seperti cacar makulopapula
4. Lepuhan berisi cairan bening (blister)
5. Lepuhan berisi nanah (pustule)
6. Mengeras menjadi keropeng lalu rontok
