ASPIRASIKU - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi meluncurkan lava pijak sebanyak 11 kali.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah itu tercatat pada Jumat 17 September 2021 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB dengan 11 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida, selama kurun itu Gunung Merapi juga mengalami 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 3,5 MM selama 8-139 detik dan satu kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 8 MM selama sembilan detik.
Baca Juga: Bisa Terkoneksi dengan Handphone, Ini Spesifikasi, Fitur dan Harga Yamaha Aerox 155
Selama periode pengamatan Jumat pagi, asap kawah tidak terpantau keluar dari Gunung Merapi. Sementara Cuaca di gunung itu cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah barat dengan suhu udara 13-20 derajat Celsius, kelembaban udara 64-97 persen dan tekanan udara 567-708 MMHg.
Berdasarkan hasil pengamatan selama sepekan terakhir, dari 3 hingga 9 September 2021, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Baca Juga: Cek Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 21 di www.prakerja.go.id, Ini Caranya
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga KM dari puncak gunung.***