ASPIRASIKU - Data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) menunjukkan angka kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Data tersebut menunjukan kasus TBC di Indonesia mencapai angka tertinggi pada tahun 2023, dengan mencatat 809 ribu kasus.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Imran Pambudi, menyatakan bahwa sebelum pandemi, penemuan kasus TBC hanya mencapai 40-45 persen.
Hal itu menunjukkan bahwa masih banyak kasus TBC yang belum terdeteksi atau dilaporkan.
Kemenkes telah melakukan perbaikan sistem deteksi dan pelaporan untuk memastikan data TBC menjadi real time.
Hal ini diharapkan dapat membantu dalam peningkatan penemuan kasus TBC di Indonesia.
Dalam laporan Global TB Report 2023 yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia kembali menempati peringkat kedua.
Baca Juga: Naskah Drama Tema Kesedihan, Judul: Rindu yang Ditinggalkan
Dengan persentase jumlah kasus TBC sebesar 10 persen, setelah India yang menduduki peringkat pertama dengan 27 persen kasus TBC di dunia.
Selain itu, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa insiden TBC di Indonesia diperkirakan akan menurun di tahun 2024 jika penemuan kasus dan pengobatan terus dilakukan.
Hal ini menandakan bahwa upaya penanganan TBC di Indonesia tetap menjadi prioritas pemerintah dalam mengatasi tantangan kesehatan ini.
Baca Juga: Densus 88 Polri Kembali Tangkap Satu Terduga Teroris di Boyolali
Dalam merespons hal ini, dr. Mohammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan bahwa pendeteksian tertinggi kasus TBC pada tahun 2022 menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam menangani TBC.