ASPIRASIKU – Jumlah Prajurit TNI AD yang gugur saat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua bertambah jadi 4 orang.
Empat prajurit TNI yang gugur itu adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu I, Pratu K, dan Prada S.
Sebelumnya para prajurit TNI disergap oleh kelompok KKB Papua saat menjalankan operasi pencarian Pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens di Nduga, Papua Pegunungan.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Inf Herman Taryaman membenarkan bahwa total korban gugur dalam penyergapan ini menjati 4 orang.
Kolonel Herman mengatakan tim gabungan TNI-Polri telah melakukan proses evakuasi terhadap 4 prajurit.
“Bertambah jadi 4 orang, keempat jenazah prajurit itu telah dievakuasi,” kata dia, Rabu (19/4/2023).
Baca Juga: 6 Tempat Wisata di Salatiga Paling Rekomended untuk Dikunjungi Saat Libur Lebaran 2023
Sementara Panglima TNI Laksamana Yudo Margono langsung datang ke Papua dan mengungkap operasi pencarian Pilot Susi Air berawal dari laporan posisi pilot terdeteksi di wilayah Mugi-Mam.
Kemudian tim operasi sebanyak 36 prajurit lantas diterjunkan ke lokasi sesuai titik yang terdeteksi.
Sayangnya operasi itu diduga bocor dan KKB melakukan penyergapan dan berujung kontak tembak.
Untuk mengelabui personel TNI yang sedang beroperasi, para anggota KKB Papua menggunakan perempuan dan anak-anak untuk menyergap ke-36 prajurit TNI.
"Di perjalanan dihadang dan kontak tembak, yang dalam kontak tembak tersebut mereka memanfaatkan masyarakat dan anak-anak untuk menyerbu,” kata Laksamana Yudo melalui kanal YouTube Puspen TNI.
Sergapan warga sipil yang dimanfaatkan KKB dan rentetan tembakan ke arah prajurit itu membuat Pratu Miftahul Arifin terkena tembakan dan jatuh ke jurang.
Prajurit lainnya lantas berusaha mengevakuasi Pratu Arifin, namun mereka juga ditembaki sehingga prajurit mengambil posisi mengadang serangan.
Yudo mengatakan para prajurit saat itu dalam posisi dikeroyok oleh perempuan dan anak yang dilibatkan KKB. Kondisi ini membuat prajurit menjadi panik.