ASPIRASIKU - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau tahun ini akan datang lebih awal dan lebih kering.
Musim kemarau di tahun 2023 akan lebih kering dibandingkan dengan periode musim dari tiga tahun terakhir.
Dikutip dari situs resmi BMKG, musim kemarau akan memasuki puncaknya pada pertengahan tahun yakni bulan Agustus.
Di sebagian wilayah Indonesia meliputi Bali, NTT, NTB dan sebagian Jawa Timur diprediksi akan mulai memasuki musim kemarau pada April mendatang.
Sementara sebagian besar wilayah Pulau Jawa akan mulai masuk musim kemarau di bulan Mei diikuti sejumlah wilayah lainnya di Indonesia.
BMKG juga menerangkan bahwa curah hujan akhir-akhir ini cenderung normal meskipun beberapa hari terakhir terjadi cuaca panas.
Hingga akhir bulan Februari, kondisi La Nina berada dalam fase yang mulai melemah dan diprediksi akan beralih ke fase netral pada bulan Maret ini hingga semester pertama tahun 2023.
Selanjutnya pada semester kedua tahun 2023 diprediksi akan mulai memasuki fase El Nino yang akan bertahan hingga akhir tahun.
Masyarakat diharapkan juga turut mewaspadai periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang biasanya cuaca cenderung ekstrim.
Pihak BMKG menghimbau masyarakat terkait cuaca kering di musim kemarau tahun ini agar lebih siap dan antisipatif terhadap berbagai kemungkinan dampak kemarau yang tak bisa diprediksi.
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Kartu Ucapan Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Simpel Nggak Perlu Ribet
Untuk wilayah lainnya yang rawan terdampak kekeringan diharapkan bisa mempersiapkan diri di musim kemarau mendatang agar bencana kekeringan, kebakaran dan kekurangan air bersih dapat dicegah.
Pemerintah di daerah diwajibkan mulai memperhatikan kembali pos penyimpanan air seperti waduk, embung dan kolam retensi untuk menjaga ketersediaan air selama musim kering.***