Jakarta, ASPIRASIKU – Sejak pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya menjaga kebersihan tangan semakin meningkat.
Dua produk yang paling sering digunakan adalah sabun cuci tangan dan hand sanitizer.
Namun, pertanyaan yang kerap muncul adalah, manakah yang lebih efektif dalam melindungi dari kuman dan bakteri?
Menurut sejumlah penelitian kesehatan, sabun cuci tangan dengan air mengalir masih menjadi pilihan utama.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Kredit Industri Padat Karya, Subsidi Bunga Rp260 Miliar
Proses gesekan saat mencuci tangan mampu mengangkat kotoran, minyak, serta residu yang menempel, sekaligus membunuh kuman.
Di pasaran, sabun cair seperti Lifebuoy, Dettol, dan Nuvo menjadi andalan banyak keluarga Indonesia karena mudah ditemukan dan terbukti efektif.
Sementara itu, hand sanitizer dengan kandungan alkohol 60–70 persen juga terbukti mampu membunuh sebagian besar kuman penyebab penyakit.
Produk ini lebih praktis digunakan terutama saat berada di luar rumah ketika air dan sabun tidak tersedia.
Baca Juga: QRIS Kian Populer, Ini Keunggulan dan Tantangan Pembayaran Digital di Indonesia
Beberapa merek seperti Antis, Dettol, dan Herborist bahkan menawarkan varian dengan aroma segar dan tambahan pelembap untuk menjaga kelembutan kulit.
Meski begitu, efektivitas hand sanitizer terbatas. Cairan ini tidak bekerja optimal ketika tangan dalam kondisi kotor, berminyak, atau berdebu.
Sabun tetap lebih unggul dalam membersihkan menyeluruh, termasuk virus dan bakteri yang menempel di sela-sela jari.
Karena itu, para pakar merekomendasikan kombinasi keduanya: gunakan sabun dan air mengalir sebagai metode utama, sementara hand sanitizer dapat menjadi alternatif praktis saat bepergian.