ASPIRASIKU - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kekecewaannya terhadap vonis yang dijatuhkan kepada Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong dalam kasus korupsi importasi gula.
Tom Lembong divonis 4 tahun 6 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Jumat, 18 Juli 2025.
Putusan ini, menurut Anies, menjadi cermin rapuhnya sistem hukum di Indonesia.
“Vonis hari ini adalah penanda bahwa keadilan di negeri ini masih jauh dari selesai. Demokrasi belum kokoh berdiri,” ujar Anies dalam keterangannya.
Baca Juga: Kembali Dibuka! CEK Persyaratan Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2025
Anies mempertanyakan kredibilitas proses hukum dan keberanian negara menegakkan kebenaran. Ia menyebut ada banyak kejanggalan dalam persidangan yang diabaikan.
“Kita dihadapkan pada keraguan mendasar tentang kredibilitas sistem hukum. Fakta-fakta di ruang sidang justru memperkuat posisi Tom Lembong, tapi semua itu diabaikan,” sambungnya.
Lebih jauh, Anies menilai laporan jurnalistik independen dan analisis para ahli telah mengungkap berbagai kejanggalan dalam dakwaan, namun tak menjadi pertimbangan dalam vonis.
Baca Juga: Beasiswa SEHAT 2025 Dibuka, Apa Saja Persyaratan Pendaftaran di Jenjang D3? Simak Informasinya
Ia juga mengajak publik merenungkan bahwa jika seorang tokoh sekelas Tom saja bisa dijatuhi hukuman tanpa kejelasan fakta, bagaimana nasib warga biasa di hadapan hukum.
Anies memastikan bahwa perjuangan belum berakhir. Menurutnya, Tom Lembong dan tim kuasa hukum masih akan mempertimbangkan langkah hukum berikutnya.
“Sayangnya hari ini, hasil itu belum berpihak padanya. Tapi ini bukan ujung. Kita terus pastikan bahwa Tom tidak akan pernah berjuang sendirian,” tegas Anies.***
