TKN Prabowo-Gibran Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Ilegal di Dramaga, Bogor

photo author
- Kamis, 8 Februari 2024 | 11:18 WIB
TKN Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Ilegal di Dramaga Bogor  (Ist.)
TKN Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Ilegal di Dramaga Bogor (Ist.)

ASPIRASIKU - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran kembali mengungkapkan dugaan kecurangan dalam Pemilihan Umum 2024.

Kali ini, dugaan tersebut terjadi di Dramaga, Bogor, Jawa Barat, yang melibatkan mobilisasi pemilih secara ilegal dengan modus pemilih pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, mengungkapkan dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta, pada Rabu (7/2), bahwa telah menerima informasi mengenai kejadian tersebut.

Baca Juga: Jenis artikel yang isinya menjelaskan atau memberikan informasi mengenai suatu topik agar menambah pengetahuan pembacanya dan dilengkapi dengan gambar

"Dugaan mobilisasi pemilih secara ilegal dengan modus pemilih pindah TPS di Dramaga Bogor Jawa Barat," ujar Habiburokhman.

Berdasarkan informasi yang diterima TKN, modus mobilisasi pemilih dilakukan oleh puluhan pemuda berbadan tegap dan berambut cepak yang mengaku sebagai mahasiswa sedang melakukan penelitian.

Puluhan pemuda yang dicurigai tersebut mengajukan permintaan pindah TPS dengan dokumen yang mencurigakan.

Baca Juga: Naskah Drama Lutung Kasarung 8 Orang dengan Bahasa Inggris

"Orang yang mengaku mahasiswa tersebut membawa surat tugas penelitian di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor," kata dia.

"Namun, surat tersebut tidak dilengkapi dengan ijin dari Kesbangpol," terang Habiburokhman.

Habiburokhman juga menyoroti bahwa surat yang dibawa oleh orang-orang tersebut tidak memiliki tandatangan basah, melainkan hanya stempel, yang menimbulkan kecurigaan.

Baca Juga: Apa Itu Pemakzulan Presiden dan Mengapa Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya

Meskipun demikian, Habiburokhman memberikan apresiasi kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Dramaga yang tidak mengabulkan permintaan orang-orang yang mengaku sebagai mahasiswa tersebut.

Namun, Habiburokhman menekankan bahayanya modus mobilisasi pemilih ilegal ini, yang dapat mengakibatkan peningkatan jumlah pemilih secara tidak sah dan menguntungkan paslon tertentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X