ASPIRASIKU - Debat perdana Capres 2024 telah berlangsung yang melibatkan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dengan melibatkan 11 pakar sebagai panelisnya.
Debat perdana Capres ini membuka wawasan masyarakat terhadap progroam dan visi misi Capres dan Cawapres.
Debat ini menjadi momen penting bagi calon presiden untuk menyampaikan program dan visi mereka kepada rakyat Indonesia.
Namun, sebagian pakar merasa bahwa beberapa isu penting, seperti hak asasi manusia, hukum, dan pemberantasan korupsi, tidak mendapatkan perhatian yang cukup.
Dalam debat ini, beberapa isu yang mendominasi pembahasan antara calon adalah relokasi ibu kota, pelanggaran hak asasi manusia, intervensi yang diduga terjadi di Mahkamah Konstitusi, serta masalah korupsi.
Anies Baswedan menyatakan penolakannya terhadap relokasi ibu kota, sedangkan tanggapan Prabowo Subianto mengenai isu hak asasi manusia dianggap tidak jelas.
Ganjar Pranowo mengangkat isu pembentukan pengadilan hak asasi manusia ad hoc, namun Prabowo mengalihkan pertanyaan tersebut.
Para calon juga membahas keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batasan usia calon presiden, yang memungkinkan Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden.
Meskipun debat Capres terkadang dianggap memiliki sedikit pengaruh terhadap elektabilitas calon, tim kampanye tetap percaya bahwa debat penting bagi elektabilitas calon.
Survei menunjukkan bahwa sebagian besar pemilih belum membuat keputusan.
Baca Juga: Prabowo dan Gibran Dapat Dukungan Ratusan Influencer dan Pekerja Kreatif Menangkan Pemilu 2024
Beberapa pakar berpendapat bahwa debat tidak memiliki dampak signifikan karena pemirsa umumnya adalah pendukung setia, sedangkan pemilih yang belum memutuskan cenderung tidak tertarik atau sulit dijangkau melalui debat.