ASPIRASIKU - Lonjakan suhu ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia dengan suhu mencapai 35°C.
Cuaca panas terik ini bukan hanya membuat tubuh cepat lelah, tetapi juga dapat mengancam kesehatan kulit yang langsung terpapar sinar matahari.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), dr. Irmadita Citrashanty SpDVE Subsp OBK FINSDV FAADV, menjelaskan bahwa suhu tinggi bisa memicu heat stroke akibat pelebaran pembuluh darah dan peningkatan beban metabolik, terutama pada usia tertentu.
“Paparan sinar matahari ekstrem dalam jangka pendek dapat membuat kulit kering, dehidrasi, hingga munculnya keringat buntet atau miliaria,” ujar dr. Irmadita.
Baca Juga: BRI Siapkan Buyback Saham Rp3 Triliun, Optimistis Kinerja Jangka Panjang Tetap Tumbuh
Dalam jangka panjang, efeknya bisa lebih serius seperti penuaan dini, flek hitam (hiperpigmentasi), kerutan halus, sunburn, hingga risiko kanker kulit.
Tips Melindungi Kulit dari Cuaca Panas Ekstrem
Berikut tips dari dokter UNAIR untuk menjaga kulit tetap sehat di tengah suhu ekstrem:
Hindari paparan sinar matahari langsung di jam UV tinggi (sekitar pukul 10.00–15.00).
Gunakan tabir surya SPF 50 dan lakukan reapply setiap 2–3 jam sekali, terutama jika banyak berkeringat.
Kenakan pakaian pelindung, seperti baju lengan panjang, topi, atau gunakan payung saat di luar ruangan.
Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih secara teratur agar kulit tidak dehidrasi.
Cara Mengatasi Kulit Terbakar Matahari