ASPIRASIKU - Apa yang menjadi tanda awal masuk bulan ramadhan? Ada beberapa penjelasan di bawah ini, berkaitan metode yang digunakan.
Bulan Ramadan adalah momen yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia.
Namun, sebelum memasuki bulan suci ini, diperlukan penentuan awal Ramadan yang dilakukan melalui dua metode utama dalam Islam, yaitu rukyatul hilal dan hisab hakiki wujudul hilal.
Kedua metode ini memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam dan digunakan untuk memastikan umat Muslim memulai puasa pada waktu yang tepat.
Baca Juga: 10 Ucapan Terbaik Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan 1446 H - 2025
1. Metode Rukyatul Hilal
Rukyatul hilal adalah metode penentuan awal Ramadan dengan mengamati hilal atau bulan sabit pertama secara langsung setelah matahari terbenam. Metode ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW:
"Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah (mengakhiri puasa) dengan melihat hilal. Bila ia tidak tampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Syaban menjadi 30 hari." (HR Bukhari dan Muslim, hadits no. 1776)
Pengamatan hilal dilakukan pada hari ke-29 bulan Syaban. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya adalah 1 Ramadan. Jika tidak terlihat, maka bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari.
Dalam praktiknya, pengamatan hilal kini telah berkembang dengan bantuan teleskop dan teknologi optik untuk meningkatkan akurasi.
Baca Juga: 7 Kegiatan Sekolah di Bulan Ramadhan untuk SD, SMP dan SMA Penuh Inspirasi
2. Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal
Metode hisab hakiki wujudul hilal adalah pendekatan astronomis yang menghitung posisi bulan untuk menentukan awal bulan Hijriyah. Metode ini mempertimbangkan tiga kriteria utama:
Terjadinya ijtimak (konjungsi antara bulan dan matahari).