ASPIRASIKU - Idul Fitri, hari kemenangan yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan, adalah momen yang sarat dengan keindahan spiritual dan keutamannya.
Dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Idul Fitri tidak hanya dipandang sebagai akhir dari bulan suci Ramadhan tetapi juga sebagai momentum untuk memperbarui diri.
Tak hanya itu, momen Idul Fitri ini juga memperkuat silaturahmi dan mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Avatar The Last Airbender Akan Rilis 2025 dalam Format Movie
Salah satu keutamaan Idul Fitri yang sering dikemukakan dalam sumber-sumber NU adalah konsep maaf memaafkan.
Idul Fitri dianggap sebagai waktu yang tepat untuk membersihkan hati dari dendam dan kesalahan, baik kepada Allah SWT maupun secara kepada sesama manusia.
Ini didasarkan pada hadist Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan pentingnya saling memaafkan di antara umatnya.
Baca Juga: Queen of Tears Episode 9: Mengenaskan! Kalah Melawan Yoon Eun Seong, Begini Nasib Baek Hyun Woo...
Ketika malam takbir tiba, umat Islam diimbau untuk meningkatkan ibadah dan dzikir, merenungi kembali perjalanan spiritual selama Ramadhan.
Pada saat ini juga seringkali ditekankan bahwa momentum Idul Fitri adalah kesempatan untuk memperbaharui komitmen spiritual dan sosial kita, menjadikan diri kita lebih baik lagi daripada sebelumnya.
Di sisi sosial, Islam juga menekankan tentang pentingnya zakat fitrah yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.
Baca Juga: Ending Episode Queen of Tears Berujung Kebahagiaan?!
Zakat fitrah tidak hanya sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari hal-hal yang mungkin mengotori puasanya tetapi juga sebagai cara untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang mampu.
Melalui zakat fitrah, Idul Fitri menjadi momentum kebersamaan dan kepedulian sosial yang luas.