ASPIRASIKU - Narsisistik merupakan gangguan kepribadian yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan tindakan penderitanya.
Orang tanpa gangguan kepribadian narsistik atau kondisi sejenisnya menganggap suatu hubungan sebagai sesuatu yang mutual, tanpa pamrih atau mengharapkan imbalan segera atau setara.
Namun dalam kasus narsisistik, penderitanya sering memandang hubungan sebagai sesuatu yang transaksional atau sesuatu yang harus menguntungkan mereka.
Baca Juga: UMP DKI Jakarta 2024 Hanya Naik Rp165 Ribu, Ini Besaran Upah di Jakarta 5 Tahun Terakhir
Seorang narsisistik seringkali memiliki pesona yang menawan, menarik, dan memikat.
Meskipun begitu, sifat narsistik sering kali memiliki hubungan yang bermasalah yang dipengaruhi oleh rasa cemburu, marah, dan penyalahgunaan kepercayaan.
Seseorang dengan gangguan kepribadian ini tidak selalu mampu melakukan hubungan timbal balik yang diperlukan untuk hubungan yang sehat.
Lantas bagaimana cara menghadapi penderita gangguan narsisitik?
Mulai dari edukasi diri sendiri untuk mengenal tanda-tanda gangguan narsisistik agar lebih mudah dipahami.
Hal ini juga dapat membantu seseorang lebih memahami kekuatan dan kelemahan penderita gangguan kepribadian tersebut, sehingga siap menghadapi tantangan apa pun yang muncul.
Membangun harga diri yang sehat dapat mempermudah penanganan dan mengatasi beberapa perilaku berbahaya yang mungkin ditemui saat menjaga hubungan dengan seorang narsisistik.
Baca Juga: Ayat Seribu Dinar Doa Pembuka Rejeki Dari Allah SWT Dan Keajaiban Yang Dikandung Bagi Pengamalnya
Memiliki harga diri yang lebih tinggi juga memudahkan seseorang menetapkan batasan yang jelas, bersikap tegas, dan melindungi diri sendiri dari dampak yang ditimbulkan dari sikap narsisistik.