Sebagian publik menilai FIFA ASEAN Cup akan menjadi “versi premium” dari AFF Cup. Jika AFF Cup berada di bawah lisensi AFC dan bersifat regional, maka FIFA ASEAN Cup langsung dinaungi oleh FIFA dengan peluang penyiaran global serta dukungan sponsor internasional yang lebih besar.
Namun, bagi banyak penggemar, AFF Cup tetap memiliki nilai historis dan emosional tersendiri, terutama karena telah melahirkan berbagai momen legendaris — mulai dari kejutan Indonesia di awal 2000-an hingga dominasi Thailand dalam beberapa edisi terakhir.
Dari Sejarah AFF ke Era Baru Sepak Bola ASEAN
Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) berdiri pada 1984 melalui pertemuan federasi sepak bola negara-negara Asia Tenggara di Kuala Lumpur dan Bangkok.
Baca Juga: Danantara Pastikan Utang Whoosh ke China Segera Tuntas, Target Rampung Akhir 2025
Selama empat dekade, AFF menjadi panggung bagi rivalitas sekaligus persaudaraan negara-negara ASEAN di dunia sepak bola.
Kini, dengan hadirnya FIFA ASEAN Cup, kawasan ini menghadapi momentum besar untuk naik kelas.
Jika ajang ini masuk dalam kalender resmi FIFA Matchday, maka setiap negara dapat menurunkan pemain terbaiknya tanpa terkendala jadwal liga domestik atau kompetisi Eropa.
Dengan simbol angka 11 dan semangat persatuan, FIFA ASEAN Cup bukan hanya sekadar turnamen baru, melainkan awal dari era baru sepak bola Asia Tenggara — era yang menjanjikan panggung global bagi talenta-talenta muda ASEAN.***