ASPIRASIKU - Candi Borobudur merupakan satu destinasi prioritas Indonesia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Budha terbesar di dunia.
Namun baru saja muncul informasi yang mengejutkan masyarakat terkejut adalah kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur yang disampaikan olen Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Melalui akun Instagram Pribadinya Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan akan dilakukan penerapan tiket masuk dan pembatasan pengunjung di Candi Borobudur.
Menurutnya, kunjungan wisatan ke Candi Borobudur harus diatur untuk tujuan konservasi dan pariwisata melalui mekanisme “’single authority agency".
Sehingga Candi Borobudur bukan hanya menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas.
Baca Juga: Kumpulan Contoh Soal Cerdas Cermat PAI Tingkat SD MI dan Kunci Jawaban Terbaru 2022
Luhut mengatakan dalam unggahan tersebut bahwa akan membatasi pengunjung Borobudur sebanyak 1.200 orang per harinya.
Untuk pembatasan itu, maka harga tiket masuk juga akan berubah untuk turis lokal menjadi 100 Dolar USD dan Lokal Rp 750 ribu sedangkan khusus pelajar Rp5 ribu.
"Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah saja." Jelas Luhut
Luhut juga mengungkapkan bahwa langkah tersebut diambil guna menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.
"Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara. Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur," tegasnya.
Ia menjelaskan, kebijakan ini dilakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan Candi Borobudur.
"Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," tandasnya. ***