ASPIRASIKU – Gempa secara berturut-turut terjadi di daerah Ambarawa, Banyubiru, Salatiga, dan Bawen sejak Sabtu, 23 Oktober 2021 dini hari tadi.
Daryono, dalam akun instagramnya @DaryonoBMKG menjelaskan bahwa terjadinya gempa ini karena adanya pergerakan sesar Merapi-Merbabu.
Hari sabtu, 23 Oktober Pukul 00.32.05 WIB wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen dan Ambarawa di Jawa Tengah diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitude M3.0. episenter terletak pada koordinat 7, 296 LS dan 110,38568 BT.
Baca Juga: 3 Makna Penting Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober yang Harus Diketahui
Tepatnya di darat pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Diduga kuat sumebr gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merapi-Merbabu Telomoyo.
Gempa susulan yang terbaru guncang Ambarawa dan Banyubiru dengan magnitude 2.6 pukul 05.29 WIB. Kedalaman 18 km.
Pukul 10.45 WIB terjadi kembali gempa Ambarawa, Banyubiru, Salatiga dengan magnitude 3.4. lokasinya 10 km barat laut kota Salatiga Jawa Tengah dengan kedalaman 17 km.
Dayono pun menjelaskan bahwa gempa Banyubiru, Ambarawa dan Salatiga merupakan gempa yang terjadi beberapa kali secara beruntun.
Dirinya berharap bahwa gempa ini adalah aktifitas gempa swarm yang tidak muncul gempa besarnya. Dari segi sebaran temporal magnitudonya sudah bisa dikategorikan swarm.***